Saya sempat membaca curhatan hati seorang pelaku usaha tentang bisnis yang tengah digeluti. Dirinya memiliki franchise sebuah minuman yang sempat naik daun.Â
Sayang bisnisnya tidak berjalan sesuai ekspetasi atau kalkulasi yang disampaikan oleh manajemen pemilik. Diawal bisnis, pihak manajemen pemilik memberikan kalkulasi bahwa per hari bisa laku lebih dari 150 cup/gelas. Sayang di lapangan, menjual 30 cup sehari saja sudah tergolong banyak.Â
Alhasil bisnisnya terasa merugi karena biaya operasional jauh lebih besar dibandingkan pemasukan. Jangankan berharap modal balik segera, mendapatkan pemasukan untuk menutupi biaya operasional harian saja harus kerja keras.Â
Kasus seperti ini banyak terjadi di sekitar kita. Namun sayangnya banyak pelaku usaha salah perhitungan atau terjebak dengan iming-iming sehingga mau menjalankan bisnis franchise yang akhirnya berujung buntung. Sebelum hal ini terjadi lagi. Ada 4 hal yang patut dipertimbangkan terlebih dahulu.Â
# Jangan Tergiur Usaha Viral
Kita mungkin akan mudah tergiur ketika melihat suatu usaha yang baru muncul tapi sudah populer. Bahkan mampu membuat pelanggan rela mengantre hanya untuk mendapatkan produk yang tengah viral.Â
Teringat sebuah produk es yang dibuat dari produk coklat. Produk ini viral beberapa tahun lalu bahkan ketika ada satu pelaku usaha yang menjual produk ini pasti akan ramai. Ini karena produk ini menargetkan anak-anak hingga orang dewasa sebagai pangsa pasar.Â
Tidak butuh lama banyak orang berbondong-bondong menjalankan usaha sama dengan sistem franchise. Namun ternyata kurang dari 1 tahun, usaha ini justru mengalami penurunan dari sisi omzet. Satu per satu bisnis ini gulung tikar dan hingga saat ini saya tidak melihat lagi usaha es ini di sekitar saya.Â
Kesalahan yang kerap terjadi, masyarakat mudah tergiur dengan usaha yang viral. Bagi mereka usaha viral akan mudah mendatangkan pelanggan dengan cepat dan banyak. Ini memang benar terjadi namun kerap mengabaikan pertahanan peluang dimasa depan.Â