Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Pakaian Impor dan Kebutuhan Zaman Kini

24 Maret 2023   20:12 Diperbarui: 24 Maret 2023   21:35 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjual pakaian bekas impor di Blok M Square, Jakarta Selatan, Andriani (53) saat ditemui Kompas.com, Kamis (16/3/2023).(KOMPAS.com/RIZKY SYAHRIAL)

Dulu teman cewek zaman kuliah asal Bekasi cerita bahwa pakaian yang selama ini dipakai ke kuliah kebanyakan dari Pasar Senen di Jakarta. Wow, kami takjub karena kami pikir beli baru karena dari kualitas bagus dan dari merk terkenal. 

Dirinya bilang jika ke Pasar Senen bisa sampai berjam-jam untuk melihat satu per satu pakaian yang dijual. Menariknya pakaian yang dibeli justru tergolong murah. Contoh teman saya menunjukkan baju yang dipakai saat itu harganya tidak sampai 15 ribu. Celana pun di bawah 30ribu. 

Pakaian Bekas Impor Yang Banyak Dijual Di Pinggir Jalan | Sumber Kompas.com
Pakaian Bekas Impor Yang Banyak Dijual Di Pinggir Jalan | Sumber Kompas.com

Selain harus pintar memilih juga pintar menawar karena sebagai konsumen pasti kita ingin mendapatkan barang bagus tapi terjangkau. Teman saya menambahkan karena barang bekas tentu kondisi tidak 100 persen baik. 

Ia menunjukan ada noda yang tidak terlalu keliatan di bajunya. Awalnya noda ini besar dan terlihat jelas dengan memanfaatkan bahan pencuci pakaian, noda bisa tersamarkan. Celana pun sama ada jahitan yang tidak rata. Mungkin inilah yang membuat pakaian ini tidak digunakan oleh pengguna pertama. 

Teringat informasi itu ketika saya merantau pertama ke Jakarta karena mendapatkan pekerjaan, saya pun kerap kali pergi ke Pasar Senen. 

Bayangkan saat merantau, saya hanya membawa beberapa helai baju dan celana saja. Padahal kerjaan saya menuntut menggunakan kemeja rapih setiap ke kantor. Stok kemeja saya sangat terbatas sedangkan uang hidup merantau terbatas. 

Ternyata ada teman kantor cerita tentang banyak pakaian impor bagus di Pasar Senen ditambah teringat kisah teman semasa kuliah akhirnya saya menjadikan Pasar Senen untuk mencari pakaian bekas. 

Tanpa mengurangi maksud larangan pemerintah, sebenarnya ada sisi positif adanya penjual pakaian impor berdasarkan pengamatan dan pengalaman saya. 

Pertama, Memahami Persaingan Bisnis. Kita tidak bisa menampik bahwa dalam usaha pun ada persaingan. 

Saya akui masuknya pakaian impor seakan jadi ancaman bagi pelaku fesyen tanah air. Namun bukankah persaingan membuat mental bisnis jadi terasah? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun