Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Semarak Ogoh-Ogoh Mulai Menghiasi Bali

10 Maret 2023   16:41 Diperbarui: 12 Maret 2023   12:16 1546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

# Representasi Pembersihan Alam

Sesuai maknanya bahwa pawai Ogoh-Ogoh dianggap sebagai upaya menghilangkan sisi buruk atau jahat di dunia. Agar saat Nyepi, masyarakat Bali bisa menyucikan diri dan terbebas dari hal-hal jahat.

Kita sadar bahwa 3 tahun belakangan ini menjadi masa berat di Bali karena pariwisata lumpuh karena Covid-19. Adanya semarak Ogoh-Ogoh menjadi penanda bahwa masyarakat berharap bumi dan Bali khususnya sudah bisa terbebas dari hal-hal buruk seperti wabah penyakit.

Tradisi Ogoh-Ogoh ini menjadi kepercayaan tersendiri dimana masyarakat sudah siap menyucikan diri dan membuang semua sisi jahat yang di sekitar kita.

***

Ogoh-Ogoh dan Nyepi seakan tidak dapat terpisahkan. Namun pada masa Pandemi, kegiatan pembuatan Ogoh-Ogoh sempat ditiadakan sebagai bagian pencegahan penularan Covid-19.

Mulai ada penormalan aktivitas tahun ini membuat banyak desa mulai kembali membuat Ogoh-Ogoh layaknya sebelum Pandemi. 

Saya termasuk personal yang menyambut antusias terhadap kegiatan ini semoga sesuai maknanya bahwa Ogoh-Ogoh bisa menjadi upaya kita menghilangkan sisi negatif di sekitar kita dan siap menyucikan diri melalui proses Nyepi.

Semoga Bermanfaat

--HIM--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun