# Representasi Pembersihan Alam
Sesuai maknanya bahwa pawai Ogoh-Ogoh dianggap sebagai upaya menghilangkan sisi buruk atau jahat di dunia. Agar saat Nyepi, masyarakat Bali bisa menyucikan diri dan terbebas dari hal-hal jahat.
Kita sadar bahwa 3 tahun belakangan ini menjadi masa berat di Bali karena pariwisata lumpuh karena Covid-19. Adanya semarak Ogoh-Ogoh menjadi penanda bahwa masyarakat berharap bumi dan Bali khususnya sudah bisa terbebas dari hal-hal buruk seperti wabah penyakit.
Tradisi Ogoh-Ogoh ini menjadi kepercayaan tersendiri dimana masyarakat sudah siap menyucikan diri dan membuang semua sisi jahat yang di sekitar kita.
***
Ogoh-Ogoh dan Nyepi seakan tidak dapat terpisahkan. Namun pada masa Pandemi, kegiatan pembuatan Ogoh-Ogoh sempat ditiadakan sebagai bagian pencegahan penularan Covid-19.
Mulai ada penormalan aktivitas tahun ini membuat banyak desa mulai kembali membuat Ogoh-Ogoh layaknya sebelum Pandemi.Â
Saya termasuk personal yang menyambut antusias terhadap kegiatan ini semoga sesuai maknanya bahwa Ogoh-Ogoh bisa menjadi upaya kita menghilangkan sisi negatif di sekitar kita dan siap menyucikan diri melalui proses Nyepi.
Semoga Bermanfaat
--HIM--
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H