Bisa jadi dalam 10 tahun ke depan jumlah jumlah transportasi ini menyusut tajam. Terlihat saat ini transportasi lokal ini hanya bisa ditemukan di daerah khusus saja.
Jika kita masih antusias menggunakan jasa ini maka akan mendukung eksistensi transportasi lokal. Ini karena masih ada permintaan dari masyarakat sehingga pemilik transportasi masih akan mengoperasikan transportasi ini.
Bisa jadi jika becak dan delman masih eksis dapat menjadi daya tarik khusus dari sisi pariwisata. Ini mirip saat ke Yogya, banyak wisatawan rela menggocek rupiah untuk sekedar menikmati keliling Malioboro dengan delman.
# Menciptakan Kenangan Untuk Masa Tua
Saya yakin anak muda kelahiran 2010 ke atas belum tentu punya kenangan naik delman, becak, angdes dan sebagainya. Mereka tidak merasakan momen rebutan duduk di samping kusir, menirukan suara kuda saat berjalan, atau berdesak-desakan saat naik angdes dengan warga yang baru balik dari pasar.
Beruntunglah saya pernah merasakan momen itu. Mungkin pembaca generasi X dan Y juga memiliki kenangan serupa. Seandainya masih ada transportasi ini maka ajaklah generasi muda ikut menciptakan momen indah agar kelak jadi kenangan saat dewasa nanti.
Sedih rasanya jika generasi saat ini ketika ditanya pernah naik becak atau delman justru bingung dengan transportasi ini. Berbeda jika ditanya pernah naik taksi atau Ojol. Mereka akan mudah menceritakan pengalaman kesan naik Ojol.
Maukah kita melihat generasi muda tidak tahu transportasi lokal yang dulu kerap kita gunakan sebelum ada transportasi online.
***