Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

4 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Mental di Kantor

27 Februari 2023   22:50 Diperbarui: 1 Maret 2023   03:37 1287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sharing Dengan Teman Kantor | Sumber Liputan6.com

Sempat membaca artikel berita tentang pekerja di Jepang banyak mengalami gangguan mental selama bekerja. Ada yang hingga tertidur di tempat umum, transportasi umum atau yang tragis bahkan memilih bunuh diri karena stres dan depresi.

Saya tidak ingin merasakan kondisi ini. Ada beberapa cara yang saya lakukan agar bisa menjaga kesehatan mental ketika mengalami tekanan kerja tinggi atau lingkungan tidak nyaman di kantor. Apa saja itu?

1. Perbanyak Sharing

Percaya atau tidak, rasa stres dan depresi yang kerap menimpa pekerja kerap timbul karena mereka memendam beban pikiran seorang diri. Pekerja merasa percaya diri untuk menyimpan masalah, memecahkan masalah hingga mencari solusi seorang diri. 

Sayang cara ini lah justru membuat mereka mudah labil dan stres. Justru dengan sharing atau berbagi cerita bisa membantu kita mengurangi masalah beban kerja dalam diri.

Sharing Dengan Teman Kantor | Sumber Liputan6.com
Sharing Dengan Teman Kantor | Sumber Liputan6.com

"Ada apa, sini cerita", saya ingat seorang teman di kantor sering mengucapkan hal ini. Apalagi ketika wajah saya menjadi kusut dan terlihat banyak pikiran.

Awalnya ragu namun perlahan saya menyadari saya butuh teman untuk sharing. Meluapkan isi hati, memiliki teman pendengar dan bersyukur jika mendapatkan solusi atas masalah yang dihadapi.

Saran saya, jangan ragu untuk sharing masalah dengan teman/orang dipercaya, sahabat, pasangan atau orangtua sekalipun. Dengan sharing, kita bisa mengeluarkan semua hal yang mengganjal bahkan jika harus marah atau menangis pun bisa terluapkan dengan baik.

Kita perlu sadar bahwa kita hanyalah manusia biasa bukan patung. Wajar jika ada kondisi dimana kita butuh seseorang yang mau mendengar keluh kesah dan mensupport kita jika dalam kondisi terpuruk.

Kasus bunuh diri di Jepang karena stres dan depresi konon disebabkan karena mereka sudah putus asa dan lelah menahan beban pikiran dan beban kerja. Padahal jika mereka mau sharing maka hati bisa lebih plong dan tidak akan ada niat untuk melakukan hal negatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun