Klub yang tidak bisa bertanding, pemain yang rentan tidak dibayar, pendukung kecewa dan bahkan bisa menurunkan prestasi sepakbola. Padahal hadirnya Liga 2 dan 3 merangsang klub bola lokal menunjukan eksistensi dan prestasi sehingga bisa naik kelas atau bahkan menduduki Liga 1.
Saya membayangkan beberapa pemilik saham sepakbola di Liga 2 dan 3 cenat-cenut memikirkan nasib klub dan operasional mengingat diberhentikan sementara liga ini. Ada Atta Halilintar dalam Klub AHHA PS Pati FC, Gading Marten dan Prily Latuconsina dalam Klub Persikota Tangerang.Â
Kerabat bos saya pun memiliki saham di salah satu Klub di Liga 2. Diinfokan saat ini seakan bakar-bakar uang karena lebih banyak pengeluaran untuk gaji pemain, mess, konsumsi dan operasional. Padahal nyaris tidak ada pemasukan sejak pertandingan ditiadakan.Â
Tentu diharapkan kondisi ini segera berakhir dan dunia sepakbola bisa kembali seperti sediakala. Apalagi Erick Thohir juga memiliki saham di Persis Solo sehingga dapat merasakan kegundahan pemilik klub.Â
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H