Kedua, Buatlah Bukti Penguat. Bukti biasa berupa surat tertulis, isi chat atau video. Menurut saya lebih aman jika dalam bentuk video karena lebih valid.
Misalkan dikasih hadiah barang mewah sebagai kado ulang tahun dari pacar. Kita bisa buat semacam vlog singkat seperti mengucapkan terima kasih kepada si pemberi, menginfokan jenis barang, status barang apakah pinjaman atau hadiah dan barang tidak di dapat dari hal tercela.Â
Seandainya kelak si pemberi meminta kembali barang tersebut kita bisa mengelak mengembalikan. Karena sudah punya bukti kuat bahwa barang adalah hadiah dan tidak ada kewajiban mengembalikan.Â
Seandainya ternyata barang diduga berasal dari tindakan pencucian uang. Kita punya bukti kuat bahwa sudah mengkonfirmasi ulang status dan asal barang. Ini bisa jadi pegangan kepada pihak berwenang dan bahkan bisa membuat kita aman seandainya barang sudah digunakan karena posisi kita kuat.Â
Ketiga, sampaikan informasi secara terbuka. Jika kita sudah punya saksi dan bukti kuat dimana barang yang diterima dalam status hadiah atau hibah maka sampaikan secara terbuka seandainya pihak pemberi meminta balik
Kita tidak perlu takut dituntut pencemaran nama baik karena sudah punya saksi dan bukti kuat. Polisi pun pasti punya pertimbangan tersendiri menghadapi kasus ini.Â
Selain itu juga sebagai pengingat bagi orang lain yang berhubungan dengan si pemberi agar lebih waspada dan tidak terjadi nasib yang sama. Bahkan bisa jadi sanksi sosial juga kepada si pemberi bahwa dirinya memberi barang ternyata tidak ikhlas atau punya niat terselubung.Â
***
Mendapatkan hadiah atau traktiran pasti membuat kita senang. Namun bisa juga menjadi petaka ketika si pemberi tidak ikhlas dan justru mengungkit atau meminta balik barang yang diberikan.Â
Fenomena ini banyak terjadi belakangan ini dan bisa jadi pembelajaran penting. Harapan agar kita bisa mawas diri dan jangan sampai jadi korban berikutnya dari orang yang tidak ikhlas membantu atau memberi.Â
Semoga Bermanfaat