Umumnya mahasiswa semester akhir memilih tidak banyak mengambil mata kuliah. Alasan utama agar bisa fokus dalam pengerjaan skripsi. Keuntungan pengerjaan skripsi pun tidak dilakukan di kelas kuliah layaknya mata kuliah reguler.Â
Artinya mahasiswa bisa mengerjakan kapan pun, di mana pun dan dengan siapa pun. Bahkan sambil bersantai di kamar atau nongkrong di cafe pun bukan sebuah perkara.Â
Kesalahan awal mahasiswa adalah terlalu menggebu-gebu mempersiapkan topik, permasalahan, dan segala hal terkait bahan skripsi.Â
Saran saya = 1-2 minggu awal justru fokuskan untuk cari jurnal pendukung. Dulu saya buat program 1 day = 2 journal. Bersyukur jika bisa lebih dari ini. Tetapi carilah jurnal yang terakreditasi, disarankan keluaran 5 tahun terakhir dan lebih bagus adalah jurnal internasional.Â
Setelah jurnal terkumpul tiap hari, kita bisa buat ringkasan sederhana terhadap jurnal. Baik topik, teori dan pembahasan, dan lainnya.Â
Bayangkan jika kita rutin melakukan ini setidaknya akan ada 28 jurnal yang sudah kita baca dan review. Ini adalah modal besar bagi kita dalam mencari permasalahan, teori dan penyelesaian.Â
Semakin banyak kita membaca jurnal maka daya analisa kita akan meningkat. Kita paham cara membuat latar belakang layaknya paramida terbalik, bagaimana menyusun rumusan masalah tepat, atau sumber masalah yang ingin diangkat.Â
# Perkuat Analisis Teori
Sebenarnya ini adalah tips rahasia dari dosen saya. Beliau mengatakan bahwa kendala terbesar mahasiswa dalam menyusun skripsi adalah kesulitan mencari teori yang pas, pemahaman teori lemah, dan bingung mengaplikasikan teori.Â
Justru cara terbaik adalah mematangkan teori terlebih dahulu. Teori bisa di dapat dari materi kuliah atau studi terdahulu yang kita baca dari jurnal. Tidak hanya itu langkah terbaik, ketika sudah menemukan teori maka kita perlu mencari literatur utama terkait teori tersebut. Jangan hanya mengandalkan dari bacaan tulisan orang lain.Â