Ada alasan khusus mengapa kelinci memiliki daun kuping panjang. Ini karena di alam bebas, kelinci bukanlah puncak rantai makanan. Ia kerap menjadi incaran bagi hewan pemangsa lain seperti elang, harimau, serigala, ular, anjing hutan dan lainnya.Â
Daun kuping panjang ini membantu kelinci lebih peka terhadap suara dan secara tidak akan menyelematkan dirinya jika ada hewan pemangsa yang mendekat. Kelinci pun selalu waspada dimana daun kuping akan bergerak memastikan lingkungan tempatnya aman.Â
Karakter ini mengajarkan kita untuk peka dan mau mendengar. Tidak jarang kita sebagai manusia terlalu sombong atau tinggi hati yang membuat kita enggan mendengar nasihat atau masukan orang lain.Â
Sudah saatnya kita belajar dari Kelinci, mendengar dengan seksama bukanlah perkara buruk. Justru kita jadi peka dengan situasi dan bisa mengantisipasi jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.Â
Kesalahan ketika kita enggan mendengar adalah harus siap diterkam musuh. Jika sudah kondisi ini, penyesalan pun tiada guna.Â
# Karakter Kelinci Ketiga : Mudah Beradaptasi
Kelinci termasuk hewan yang mudah beradaptasi. Jangan kaget jika kelinci bisa hidup di hutan, bukit, gurun ataupun lingkungan dingin. Jikalau kita memelihara kelinci, meski ditaruh dalam rumah pun si kelinci bisa beradaptasi.Â
Disinilah kita juga perlu belajar tentang beradaptasi dengan lingkungan sekitar baik tempat tinggal, kantor ataupun pergaulan. Kesalahan yang kerap terjadi, kita menyamaratakan kondisi baru dengan lama.Â
Saya ingat ada karyawan baru yang seakan kesulitan beradaptasi di kantor. Jika di perusahaan sebelumnya ia mengerjakan pekerjaan secara manual kini di kantor baru, ia dituntut menggunakan sistem komputer. Mau tidak mau, karyawan ini pun dituntut untuk beradaptasi dengan situasi baru.Â