Work From Home (WFH) sangat populer ketika Indonesia mulai dicemaskan dengan penyebaran virus Covid-19 di mana salah satu cara pencegahan penularan lebih luas dengan membatasi aktivitas masyarakat khususnya dalam pekerjaan. Bekerja dari rumah jadi pilihan yang disarankan oleh pemerintah.Â
Seorang teman saya nyaris merasakan 1,5 tahun WFH. Dirinya hanya menerima tugas kantor dari email, berkoordinasi melalui WAG dan mengerjakan di rumah. Jam kerja bisa lebih fleksibel karena tugas tidak terbatas pada jam operasional. Bisa saja tugas baru selesai malam hari atau lebih cepat dibandingkan jam kerja normal.Â
Junior saya saat di kampus bahkan sampai saat ini masih menerapkan sistem WFH. Dirinya memang bekerja di perusahaan asing yang tidak mewajibkan karyawan bekerja secara WFO. Saya kerap kali melihat junior membagikan postingan tengah berwisata ke berbagai daerah namun tidak menggangu aktivitas kerjanya.Â
Kini muncul fenomena anak muda lebih suka WFH dibandingkan WFO. Secara personal saya tidak kaget karena sejatinya hal di dunia ini dinamis. Sesuatu bisa berubah dengan pelan dan pasti.Â
Sempat mengobrol dengan beberapa teman yang menerapkan WFH atau enggan balik ke sistem WFO. Ternyata ada 5 alasan WFH masih diminati hingga sekarang.Â
#1. WFH Lebih Menjamin Kesehatan Mental
I hate Monday
Ungkapan ini kerap menyelimuti para pekerja sistem WFO. Bagi karyawan, senin bukanlah hari menyenangkan. Perlu kesiapan mental ketika memulai aktivitas di hari Senin.Â