Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Yuk Ubah Mindset Menang Dipuji, Kalah Dicaci Maki pada Dunia Olahraga

10 Januari 2023   18:53 Diperbarui: 10 Januari 2023   22:45 1193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekspresi Kekecawaan Pemain Dan Pelatih Timnas Indonesia | Sumber Situs Harapan Online

Contoh saat Piala Dunia 2022 kemarin dimana beberapa team favorit seperti Brasil, Portugal atau Inggris kalah. Begitu banyak komentar negatif dan menjatuhkan muncul di berbagai sosial media. 

Mirisnya komentar ini muncul dari orang yang selama hidupnya mungkin belum pernah bertanding sepak bola atau negaranya bahkan tidak lolos sebagai negara peserta. 

Tandanya menertawakan kegagalan orang lain lebih mudah dibandingkan menertawakan kegagalan diri sendiri. Mental seperti inikah yang mau dipertahankan? Kalau tidak, kini saatnya kita mengevaluasi diri sendiri. 

2. Merusak Mental Si Atlet

Kalah itu menyakitkan tidak hanya bagi penggemar namun juga bagi si atlet. Saya saja pernah merasakan kekalahan dalam sebuah pertandingan merasakan kekecewaan dalam jangka waktu lama. 

Kecewa karena tidak bisa menciptakan prestasi, kecewa karena latihan dan tenaga terasa sia-sia ataupun sedih melihat orang yang mendukung kita merasakan kekecewaan yang sama. 

Mental si atlet bisa hancur ketika mengalami kekalahan. Janganlah kondisi ini diperparah oleh komentar negatif yang semakin memperburuk mental si atlet. 

Kasus seorang atlet di Malaysia bisa jadi pembelajaran. Atlet muda yang berusia 19 tahun ditemukan tewas bunuh diri. Diduga motif bunuh diri karena dirinya depresi karena mengalami kekalahan dalam pertandingan (Sumber Berita Klik Disini). 

Kasus seperti ini banyak yang terjadi namun hanya sedikit yang ter-blow up media. Ironis ketika si atlet tengah terpuruk dan mungkin kecewa pada diri sendiri justru ada pihak yang sengaja semakin menjatuhkan dirinya. 

Ingatlah tidak semua orang memiliki mental kuat. Bisa jadi ketika si atlet mengalami depresi, dirinya kerap melakukan hal-hal yang diluar batas atau membahayakan diri sendiri atau orang sekitarnya. 

Jangan sampai kita justru jadi pihak yang menyebabkan si atlet melakukan tindakan diluar dugaan. Penyesalan kerap terjadi di belakang sehingga lebih baik jangan menambah beban bagi si atlet. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun