Seperti pengalaman saya yang melihat ada mall yang sepi namun masih beroperasi karena ada tenant potensial yang masih mampu bertahan.Â
Kondisi akan buruk jika tenant potensial satu persatu menghilang. Ini akan banyak membuat tenant menjadi lenggang, banyak yang tutup dan membuat pengunjung kehilangan gairah untuk datang.Â
3. Harga Sewa Tenant Tidak Sesuai Dengan Fasilitas
Pengelola mall atau pusat perbelanjaan dan penyewa tenant ibarat sebuah team yang saling mendukung. Pengelola mall butuh tenant agar menjadi pemasukan sewa serta menarik pengunjung datang. Pemilik tenant membutuhkan fasilitas dari pengelola agar konsumen betah dan mau datang ke tenant mereka.Â
Kondisi pandemi justru membuat hubungan ini menjadi merenggang. Ada banyak keluhan yang sempat saya dengar dari penyewa tenant. Pengelola mall enggan untuk meringankan biaya sewa saat pandemi dan justru tidak ada pembenahan oleh pengelola agar mall terkesan menarik bagi pengunjung.Â
"Sudah harga sewa mahal tapi fasilitas tidak didukung. Eskalator dibiarkan mati membuat pengunjung enggan ke tenant lantai atas Pengelola juga tidak pernah bikin acara yang buat orang mau datang"
Curhat ini disampaikan ke saya dari salah satu penyewa tenant. Artinya hubungan kerjasama antara pengelola dan penyewa mulai kurang terjalin baik dan justru berdampak pada operasional mall.Â
4. Kemudahan Teknologi
Teknologi telah membuat segala hal menjadi mudah termasuk urusan berbelanja. Kita tidak perlu susah payah pergi ke pusat perbelanjaan, cukup buka aplikasi E-Commerce maka kebutuhan kita langsung dapat terpenuhi.Â