Sudah mati-matian mencintai pasangan, melakukan apapun demi pasangan bahagia bahkan rela kehilangan sahabat dan orang terdekat agar bisa selalu dengan si dia eh ternyata berakhir putus.Â
Rasa sakitnya bisa sampai ke ulu hati. Tidak jarang generasi Z yang terlalu love bombing saat masih berstatus pacaran rentan mengalami depresi saat putus.Â
Ini karena sudah banyak pengorbanan yang dilakukan, terlalu tinggi harapan akan hubungan yang tengah di jalani dan ketidaksiapan akan hubungan putus menjadi alasan kuat terjadinya depresi.Â
Lucunya banyak postingan video beredar di mana ada anak muda yang uring-uringan, mudah marah, suka menangis atau nyaris gila karena kandasnya hubungan cinta.Â
Tidak sedikit yang merasa menyesal terlalu love bombing di mana realita tidak semanis ekspetasi.Â
***
Banyak generasi Z saat ini yang tengah di mabuk asmara. Segala aktivitas dilakukan bersama pasangan dan membuat dunia seolah milik berdua.Â
Tanpa disadari banyak sikap pacaran justru menciptakan love bombing. Ibarat bom waktu, cinta yang berlebihan bisa menjadi perusak dalam hubungan itu sendiri.Â
Sebelum terjadi, yuk lebih bijak dan mawas diri agar tidak terjebak dalam love bombing.Â
Semoga Bermanfaat
--HIM--