Bali menjadi pilihan bagi keluarga yang ingin menghabiskan masa liburan sekolah. Potensi ini akan membuat GWK akan mengalami peningkatan kunjungan karena anak ataupun keluarga suka mengunjungi wisata ikonik dan instagramable .Â
Kedua, rangkaian kegiatan di GWK menjelang Nataru. Mungkin ada pengunjung berpikir bahwa mengunjungi GWK hanya bisa melihat patung. Nyatanya ada banyak aktivitas dan pertunjukan yang bisa membuat pengunjung betah berlama-lama.Â
Atraksi seperti tarian joged bumbung, kecak, rindik, barong keris ataupun Garuda Wisnu Ballet juga telah dipersiapkan oleh pengelola. Ini akan membuat daya tarik wisatawan meningkat karena bisa berwisata melihat keindahakan patung GWK sekaligus melihat atraksi seni khas Bali.Â
Ketiga, Lokasi GWK yang strategis. Ini menjadi potensi lainnya. Posisi GWK kerap menjadi satu kesatuan dalam itinerary wisatawan yang ingin menjelajahi kawasan Bali Selatan.Â
Jika wisatawan ingin mengunjugi Pura Uluwatu, Pantai Dreamland, Pantai Pandawa, Pantai Melasti, Pantai Pecatu, Pantai Padang-padang di mana berangkat dari arah Jimbaran maka akan sering diarahkan melewati GWK.Â
Kondisi ini membuat wisatawan bisa sekalian mengunjungi GWK sebelum ke wisata lain di Bali selatan. Ini pun yang terjadi ketika teman saya hendak berwisata ke Pantai Pandwa.Â
Ketika mengetahui rute sejalan dengan GWK maka dirinya sekaligus berwisata di GWK. Kondisi GWK yang sudah jadi ikon Bali akan membuat rencana ke lokasi ini menjadi pilihan utama.Â
***
Popularitas Patung GWK kian terangkat sejak dijadikan lokasi gala dinner G20. Banyaknya sorotan media serta keberhasilan panitia penyelenggara mengemas GWK sedemikian indah membuat wisatawan semakin antusias mengunjungi lokasi ini.Â
Terbukti jumlah kunjungan sudah di atas 3ribuan per hari. Ini menjadi penanda baik terutama di saat pariwisata Bali yang berusaha bangkit efek pandemi.Â