Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Keistimewaan Bali sebagai Laboratorium Bahasa Asing bagi Pemula

13 November 2022   20:03 Diperbarui: 15 November 2022   08:01 1046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wisata Bali.| Dok Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif via Kompas.com

Kasus di mana ibu penjual aksesoris souvenir yang menawarkan dagangan dengan bahasa Inggris secara harafiah memiliki arti kurang tepat namun wisatawan memahami maksud dari ucapan si ibu. 

"Malu berbicara, Lapar Di Jalan."

Ada seseorang yang memplesetkan hal ini namun setelah diamati ternyata memiliki arti yang relevan dengan kehidupan di Bali. Saat ini Bali memang menjadikan pariwisata sebagai sektor pemasukan utama. Masyarakat pun menggantungkan hidupnya dari wisatawan lokal maupun asing. 

Malu berinteraksi dengan warga asing karena tidak cakap berbahasa asing/Inggris akan membuat kita susah bersaing dengan pedagang atau teman kerja lain yang merugikan kita sendiri seperti dagangan tidak ada yang beli atau justru gagal mendapatkan pembeli potensial. 


Ni Putu Rista, seorang siswi yang juga berjualan kartu pos kepada wisatawan di Bali adalah salah satu bukti nyata. Interaksi dirinya dengan berbagai latar wisatawan bahkan membuat dirinya cukup fasih berbahasa asing seperti Inggris, Perancis, Mandarin, dan sebagainya. 

Gadis Kecil Yang Menawarkan Dagangan Kepada Wisatawan Asing | Sumber Hipwee
Gadis Kecil Yang Menawarkan Dagangan Kepada Wisatawan Asing | Sumber Hipwee

Padahal dirinya tidak pernah belajar kursus formal dalam berbahasa asing. Ketika dirinya tampil percaya diri berkomunikasi dengan wisatawan, pengalaman inilah yang mengasah kemampuan bahasa asingnya. 

Sejujurnya saya pun kurang fasih berbahasa Inggris. Ini karena hampir tidak pernah berinteraksi dengan orang asing meski tinggal di Bali. Alhasil ketika suatu ketika saya mendapatkan undangan meeting dengan GM salah satu beach club terkait penawaran kerjasama. Saya sempat keluar keringat dingin sebelum bertemu. 

"Sorry, I can't speak english fluently", saya mengucapkan kalimat ini ketika awal berjumpa. Sejatinya jika chat via WhatsApp, saya lebih percaya diri dibandingkan komunikasi face to face. Setidaknya saya bisa memanfaatkan google translate jika ada kendala kosakata yang kurang dipahami. 

"It's Ok. I think your english is good. You can speak in english but i can't speak in Bahasa. So your language skills are better than mine."

Wow, respon tidak terduga. Awalnya saya keringat dingin justru dibuat tersanjung oleh ungkapan si GM yang berasal dari Eropa. Artinya dirinya menghargai kemampuan bahasa asing saya yang mungkin tidak sefasih orang lain. Namun dirinya mengganggap justru selagi masih bisa dipahami. Kendala bahasa bukanlah hal besar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun