Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Bahasa Indonesia Kian Berkembang, Generasi X Perlukah Beradaptasi?

30 Oktober 2022   07:19 Diperbarui: 1 November 2022   13:34 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan Mager di Rumah | Sumber Detik.com
Kegiatan Mager di Rumah | Sumber Detik.com

Justru akronim ini lebih praktis dan enak digunakan dalam interaksi sosial. Akronim baru terasa asyik dan terkesan mengikuti tren kekinian. Tidak jarang jika dulu banyak digunakan oleh anak muda di kota besar kini generasi muda di daerah kecil pun sudah menggunakan istilah ini dalam sehari-hari. 

Ibu saya yang generasi X pun kini suka menggunakan akronim ini jika berkomunikasi. Ternyata perlahan akronim ini dirasa menarik bagi generasi X dan perlahan juga menjadi bagian dari komunikasi sehari-hari. 

# Representasi Sesuatu Hal

Bagi generasi sekarang banyak hal yang terjadi di sekitar kita namun jika dikomunikasikan dalam bahasa formal atau baku terasa aneh. Inilah yang mungkin melatarbelakangi ada istilah baru yang berusaha merepresentasikan sesuatu hal yang menjembatani antara bahasa baku dan bahasa kekinian. 

  • Ah kamu tuh lebay banget dah
  • Ambyar hati ku karena diputusin
  • Julid banget sih kamu

Istilah lebay, ambyar, alay kerap saya dengar dalam sinetron atau Youtube. Kini sepertinya istilah ini lebih banyak digunakan daripada istilah baku. Perlahan istilah kekinian ini jadi bagian dari representasi emosi ketika berkomunikasi. 

Melihat sesuatu yang dianggap berlebihan cukup katakan lebay

Ada orang yang iri dengki cukup diganti dengan istilah julid

Dulu mungkin terasa aneh ketika berbicara dengan kata lebay dan julid. Kini ibu-ibu di grup arisan, bapak-bapak di tongkrongan pun sudah terbiasa bahkan fasih menggunakan istilah ini. 

Kadang saya masih tersenyum jika ada ibu-ibu atau bapak-bapak yang menggunakan kata lebay, julid, ambyar, Ciee dan sebagainya karena di zaman mereka muda pasti tidak ada istilah ini. Perlahan generasi X mulai bisa beradaptasi dan bahkan mengadopsi istilah ini dalam kegiatan sehari-hari. 

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun