Hati kita kerap emosi dan berkecamuk saat ada budaya dan tradisi yang sudah turun menurun justru di klaim oleh negara lain. Saya ingat ketika negara tetangga kita mengklaim masakan rendang, kebaya, tari pendet, tari reog dan masih banyak lainnya dianggap berasal dari luar Indonesia.
Berkaca pada hal inilah penggunaan pakaian tradisional kepada masyarakat mulai diperkuat. Cara penggunaan busana adat kepada para siswa ingin menanamkan rasa memiliki dan mengenal budaya dan tradisi.
Harapannya agar kelak menjadi rekam digital dan memori alam bawah sadar jika kelak dikemudian hari ada bangsa lain yang berusaha mengklaim budaya dan tradisi kita.
Seandainya kelak ada negara atau bangsa lain yang berusaha mengklaim hal ini, kita sudah menciptakan rekam jejak kepada dunia internasional bahwa masyarakat kita telah menjadikan budaya dan tradisi yang diklaim sebagai bagian dari rutinitas sehari-hari. Alhasil bisa jadi bukti dan senjata untuk membantahkan klaim dari negara atau bangsa tersebut.
Mengakarkan Kembali Busana Lokal Dibandingkan Modern
Jujur ada rasa prihatin ketika melihat anak sekolah jaman sekarang yang suka menggunakan pakaian yang tidak sopan. Siswi menggunakan rok pendek, seragam ketat dan sedikit transparan. Siswa laki-laki menggunakan celana longgar, urakan dan tidak rapih.
Penggunaan busana adat Indonesia akan bisa mengakarkan lagi nilai kesopanan dan kesantunan kepada generasi muda. Umumnya busana lokal di Indonesia menunjukan kesan sopan dan kaya akan histori. Saya lebih suka melihat siswi menggunakan kebaya karena terkesan anggun, cantik, dan mencerminkan masyarakat Indonesia dibandingkan menggunakan rok pendek dan pakaian ketat di sekolah.
Seiring waktu generasi muda mulai menganggap budaya dan tradisi dari nenek moyang sudah terjaga secara turun menurun sebagai hal kuno dan kurang gaul. Banyak yang mulai enggan menjaga kelestarian ini bahkan lebih suka mengadaptasi budaya, tradisi dan gaya berpakaian ala barat, Jepang atau negara tertentu.
Seandainya ini dibiarkan bisa jadi budaya kita kian tergerus dan jika ini sudah terjadi akan susah mengenalkan kembali budaya turun temurun kepada generasi berikut.
Sebelum hal ini terjadi tentu cara memperkenalkan busana daerah menjadi cara bijak agar anak kian terbiasa kembali mengenali budaya nenek luhur.
***