3. Candaan Yang Mencairkan Suasana
Jika sobat Kompasianer pernah nongkrong di angkringan, kedai kopi atau pos kamling kerapkali topik pembicaraan sangat beragam. Mulai aktivitas sehari-hari, politik, kenaikan harga barang hingga hal sensitif seperti janda di desa seberang.Â
Sebagai cara mencairkan suasana adakalanya perlu disisipkan candaan yang topiknya tidak jauh dari pengamatan bapak-bapak. Inilah yang kerap membuat pendengar dari luar golongan merasa kurang paham dengan topik candaan.Â
Ini karena candaan yang dilontarkan lebih spesifik dan dianggap hanya bapak dengan jam terbang tinggi yang akan paham dengan candaan tersebut.
"Pak, anaknya kuliah ambil komputer ya? | Lah kok tau? | Itu lagi dihajar massa dekat gedung rektorat"
Candaan untuk teman sebaya kerapkali topik ringan namun bisa membuat orang sekitarnya terpingkal-pingkal. Umumnya orang yang mampu melemparkan candaan seperti ini kerap menjadi sosok yang paling dicari dalam tongkrongan.Â
4. Candaan Lebih Positif
Mengingat pemberi candaan adalah kalangan bapak-bapak yang sudah banyak pengalaman hidup. Biasanya candaan yang dilontarkan menghindari hal-hal sensitif atau menyakiti perasaan orang lain.Â
Jarang saya mendengar candaan yang menjatuhkan orang lain atau body shaming. Seandainya bahan candaan bersifat konten dewasa, si bapak pembuat candaan akan memfilter lawan candaan agar jangan sampai candaannya membuat suasana jadi canggung atau menimbulkan protes dari orang yang diajak bercanda.Â
***
Candaan atau Jokes Bapak-Bapak kini tengah naik daun. Ini tidak terlepas dari banyaknya meme, postingan, obrolan hingga bahan komedi yang disajikan untuk orang lain. Mungkin ada yang menganggap candaan bapak-bapak terkesan garing atau mikir justru inilah yang menjadi daya tarik tersendiri.Â