Kejadian ini sering terjadi dimana para bule berusaha memberikan tip terhadap orang lain. Tidaklah heran jika pekerja di sektor pariwisata seperti tour guide, housekeeping, roomboy, waiter/waitress yang merasa tip yang diterima dari tamu jika dikumpulkan dalam sebulan bisa lebih besar dari gaji bulanan.
Paman saya yang bekerja sebagai tour guide bahkan mengoleksi uang asing dari negara lain yang kerap diberikan para bule saat selesai mengantar mereka berwisata ke beberapa lokasi di Bali.
Hal positif ini bisa kita tiru karena berbagi rejeki kepada orang lain tidak hanya menjadi apresiasi namun juga membantu orang lain yang mungkin finansial masih kurang. Kadang kita sebagai warga lokal masih terkesan pelit dalam memberikan tip kepada orang lain karena merasa hal tersebut sudah menjadi tugasnya atau tidak ingin mengeluarkan biaya tambahan.
# Suka Mengucapkan Salam dan Terima Kasih
Bagaimana rasanya ketika bertemu dengan orang lain yang berwajah jutek, kutes dan susah mengucapkan terima kasih saat sudah dibantu?
Pasti muncul rasa kesal dalam diri kita dan bahkan merasa kurang beruntung karena bertemu dengan orang tersebut. Namun entah kenapa bule yang wisatawan di Bali lebih menunjukan sikap humble dengan suka menyapa dan mengucapkan terima kasih.
- Good Morning/Afternoon/Evening.
- How do you do?
- Oh Thank You
Kata-kata tersebut sering terlontar dari bule ketika bertemu dengan orang lain. Selain itu ada bule yang sengaja berusaha mengucapkan bahasa lokal seperti Om Swastyastu.
Ketika bertamu atau bertemu dengan warga lokal Bali serta mengucapkan Matur Suksma atau terima kasih jika merasa dibantu oleh orang lain.
Bersikap ramah serta berusaha berinteraksi dengan orang lain patut kita tiru. Ini karena masih sering di antara kita merasa sebagai tamu bersikap ingin diistimewakan, sombong dan enggan menyapa atau bahkan mengucapkan terima kasih.
# Berusaha Mandiri dan Suka Olahraga