Menjadi Orangtua Super untuk Anak yang Istimewa

Seandainya kelak orang tua meninggal lebih dahulu, orang tua harus memastikan anaknya akan tetap bisa hidup layak dan tanpa ada ancaman. 

Belajar dari Zarina dimana dirinya sudah mempersiapkan masa depan 2 anak istimewanya. Dimana ia mengajarkan si anak tentang dunia bisnis. 

Tidak hanya itu, ia juga sudah berpesan pada anaknya yang terlahir normal (anak ketiga dan keempat) agar kelak jika ia berpulang lebih dulu. Mereka bisa tetap merawat kedua kakaknya ini. 

Disini saya sadar bahwa orang tua harus mempersiapkan masa depan dengan dengan matang mulai memberikan pendidikan yang tinggi, memberikan keterampilan khusus, pengalaman, tabungan masa depan dan sebagainya. 

Anak istimewa harus dididik bukan jadi anak manja namun menjadi anak mandiri. Agar kelak mereka bisa tetap bertahan meskipun sudah tidak orang tua disampingnya. 

Jangan Malu Memiliki Anak Istimewa

Ada kasus di sekitar saya dimana orang tua merasa malu memiliki anak khusus. Mereka sebisa mungkin tidak mengizinkan anak melakukan interaksi sosial dengan lingkungan sekitar. 

Bahkan ada yang memilih menitipkan anak istimewa ke panti asuhan atau LSM anak karena malu dan menganggap anak istimewa sebagai aib keluarga. 

Saya membayangkan perasaan si anak istimewa yang mendapatkan perlakuan ini. Pasti ada rasa kecewa, marah, benci dan sedih karena orang tua seakan malu akan kehadirannya. 

Kisah Zarina yang justru memperkenalkan 2 anak istimewanya kepada orang sekitar menandakan bahwa dirinya adalah sosok luar biasa.