Terbukti di ajang tersebut, ia tidak hanya berhasil merebut perhatian masyarakat karena bakatnya juga bisa meraih juara ketiga di ajang tersebut.Â
Tempatkan Diri Sebagai Pemimpin Yang Bijak
Melihat beberapa video Zarina yang sangat tegar, kuat dan mengayomi terhadap 2 anak istimewanya menjadi tanda bahwa orang tua harus bisa jadi pemimpin bijak.Â
Pemimpin bijak artinya menempatkan dirinya untuk mengarahkan anak agar lebih baik, mau mendengarkan keluh kesah anak, mengambil keputusan/tindakan yang mengacu pada kebaikan anak serta ikut mengembangkan potensi anak.Â
Contoh ketika anak bertindak diluar kendali, orang tua tidak langsung menjadi panik atau memarahi si anak. Orang tua bisa membiarkan dulu si anak bertindak sesuai keinginannya selagi masih dalam pengawasan dan tidak membahayakan jiwa dirinya atau orang lain.Â
Perlahan orang tua baru mengambil peran seperti menanyakan bagaimana perasaan si anak setelah melakukan hal yang dilakukan? Menanyakan apakah ada yang terluka karena tindakannya serta menjadi sahabat yang siap mendengar keluh kesah anak.Â
Tidak mudah menjadi orang tua yang bijak. Ini karena banyak yang memilih jalan instan seperti memberikan obat penenang, mengurung si anak, merantai hingga memarahi si anak.Â
Jika kita mau menjadi orang tua dengan karakter pemimpin bijak. Niscaya anak istimewa merasa tetap dicintai, menjadi sadar akan tindakannya dan anak bisa lebih mengontrol diri.Â
Persiapkan Secara Matang Kesiapan Masa Depan Anak
Kesalahan yang kerap terjadi pada orang tua dengan anak istimewa adalah mereka memang berusaha semaksimal mungkin merawat buah hati namun lalai dalam mempersiapkan masa depan si anak.Â
Hal kekhawatiran utama yang harus dipahami adalah usia seseorang tidak ada yang tahu, hanya rahasia Sang Pencipta. Orang tua seharusnya tidak hanya fokus dalam merawat anak istimewa namun tetap mempersiapkan masa depan mereka.Â