Terlepas dari hal tersebut, saya merasa ada cara baik yang bisa diterapkan orang tua untuk mendidik anak untuk memperbaiki diri ketika melakukan kesalahan namun bukan dengan tindakan kekerasan atau memanjakan si anak.Â
Apa saja yang bisa diterapkan oleh orang tua?Â
Berikan Pemahaman Sebab Akibat
Ketika anak melakukan kesalahan, kebanyakan orang tua akan langsung memarahi atau melakukan tindakan fisik tanpa menginformasikan apa kesalahan dan dampak dari kesalahan tersebut.Â
Alhasil ada anak bingung atas kesalahannya. Ini karena versi si anak, apa yang dilakukan bukanlah suatu kesalahan.Â
Salah satu hal baik yang dilakukan yaitu menekankan pemberian pemahaman sebab-akibat.Â
Contoh : si anak menjatuhkan remahan makanan di lantai atau makan di tempat yang tidak seharusnya seperti di kasur.Â
Orang tua bisa jelaskan kebiasaan tersebut buruk dan ada dampak yang mungkin terjadi. Misalkan mengundang semut datang yang bisa menggigit kulit anak hingga bentol/merah.
Anak tidak sengaja memecahkan gelas. Orang tua bisa menjelaskan bahwa jika tidak berhati-hati dan gelas pecah. Serpihan gelas bisa melukai kaki orang yang tidak sengaja menginjaknya. Atau dijelaskan jika gelas banyak yang pecah, nanti gelas dirumah habis dan kita bisa minum air dengan gelas lagi.Â
Melalui cara ini diharapkan anak akhirnya paham bahwa apa yang dilakukan salah dan mengetahui resiko akibat tindakannya. Secara tidak langsung anak belajar informasi baru yang bisa diterima nalarnya.Â
Ciptakan Raport Perilaku Anak