Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Belajar dari Kasus Shinzo Abe, Menjadi Pejabat Publik Itu Ngeri-Ngeri Sedap

11 Juli 2022   20:20 Diperbarui: 11 Juli 2022   20:34 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penembakan Shinzo Abe, Mantan Perdana Menteri Jepang | Sumber Tribunnews

Saya ingat sebuah kata bijak, "Sebagai pemimpin kita tidak akan bisa memuaskan semua pihak". Pasti akan ada pro dan kontra apalagi ketika berkaitan dengan kebijakan menyangkut banyak pihak. 

Contoh sederhana ada di sekitar kita. Kebijakan kenaikan upah karyawan yang sering terjadi setiap tahun. Pejabat akan berada di posisi dilema. 

Disatu sisi ketika dirinya setuju menaikan upah untuk kesejahteraan masyarakat, ia akan mulai dijauhi oleh pengusaha/sektor swasta yang merasa tindakan ini akan membuat sektor operasional tinggi. 

Disisi lain jika dirinya menolak kenaikan upah, pengusaha/sektor swasta senang namun masyarakat akan menghujat dan bahkan mengganggap pejabat tidak Pro Rakyat. 

Artinya apapun kebijakan yang dipilih akan menambah orang yang kontra pada dirinya. 

Pemilu Sebagai Agenda Pemilihan Kepala Pemerintahan | Sumber Okezone Nasional
Pemilu Sebagai Agenda Pemilihan Kepala Pemerintahan | Sumber Okezone Nasional

Perjalanan karir politik Pak Jokowi dari mulai sebagai pengusaha furnitur kemudian naik sebagai Walikota Solo, kemudian dipercaya sebagai Gubernur Jakarta dan kini sebagai Presiden RI. Selain banyak yang memuji kinerja juga pasti banyak pihak yang memandang sebelah mata. 

Ini membuktikan semakin tinggi posisi yang dipegang maka akan semakin banyak orang yang tidak sejalan dengan dirinya. Pihak ini lah yang khawatir akan menjadi musuh yang tidak hanya membahayakan bagi karirnya namun juga keselamatan diri. 

Banyaknya pejabat yang mengalami teror hingga aksi rencana pembunuhan dimana oknum merasa kecewa atau tidak suka dengan pejabat tersebut adalah tanda bahwa posisi pejabat sangatlah rawan.

2. Godaan Kekuasaan

Harta, Tahta dan Wanita, tiga godaan ini kerapkali menghantui para pejabat publik. Sudah banyak kasus dimana pejabat publik terlena dan terjerat kasus ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun