Kepentingan Jangka Panjang
Kunjungan ini saya rasa memiliki kepentingan jangka panjang bagi Indonesia.Â
Kepentingan pertama adalah menegaskan kembali posisi Indonesia sebagai negara netral. Sudah bukan rahasia umum Indonesia berusaha netral ketika menghadapi situasi konflik.
Sama seperti saat Indonesia memutuskan status sebagai bagian dari Non-Blok saat Perang Dunia II. Kini Indonesia ingin menegaskan kembali bahwa posisi ini tetap sama ketika tengah terjadi konflik Rusia-Ukraina.Â
Menjadi posisi netral bukanlah pekerjaan mudah dimana sudah terlalu banyak kepentingan di jaman saat ini. Rusia sebagai negara dengan penghasil gas terbesar membuat negara akan tergantung pada komoditas ini.Â
Selain itu dengan besarnya kemampuan militer Rusia membuat negara lain akan berpikir dua kali jika berlawanan dengan Rusia. Apalagi ada kepemilikan hak veto pada PBB pasti memberikan keuntungan lebih.Â
Di sisi lain Ukraina yang didukung Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Perancis juga membuat Ukraina tidak bisa dianggap remeh.
Selain itu saya menilai Indonesia akan dikenang sebagai negara di Asia Tenggara yang berada di garda terdepan untuk mendamaikan negara yang tengah berkonflik.Â
Sejarah akan dikenang apalagi jika kehadiran Jokowi bertemu pemimpin Rusia dan Ukraina berhasil membuat kedua negara berdamai serta menyelenggarakan G20 pascapandemi dan pascakonflik Rusia-Ukraina yang sempat menghantui ketenangan negara lain.Â
Tentu saja jika catatan sejarah akan membekas dalam jangka panjang bahkan hingga di generasi berikutnya.
Ini juga membuktikan bahwa Indonesia telah maju sebagai negara yang diperhitungkan dalam politik internasional.Â