Ku tak berdaya hanya bisa mendengar setiap kata kepanikan, kesedihan dan instruksi tanpa bisa bertanya. Hanya bayang-bayang gelap yang bisa menemaniku saat ini.Â
"Dok, ibu masih bisa diselamatkan kan dok? " Suara Albert kembali ku dengar
Tak ada suara balasan dari Dokter Rudi. Sepertinya ia begitu fokus, aku bisa mendengar isi hatinya. Ia berharap aku untuk bisa cepat memberikan respon dari alat pemacu jantung yang dari tadi memberikan hentakan di dada.Â
Aku muak dengan drama ini. Muak dengan kepalsuan orang-orang di sekitarku.Â
Albert sedari tadi begitu memperhatikanku karena hanya suaranya yang terlalu sering terdengar saat ini. Nyata nya aku tahu betul isi hatinya.Â
Aku bisa membaca hati orang lain tanpa mereka sadari. Kelebihan yang tidak dimiliki orang lain sekaligus menutupi kekuranganku selama ini.Â
Terlahir sebagai bisu bukanlah yang ku inginkan. Aku lupa entah seberapa banyak hinaan dan perudungan yang ku terima. Aku sepertinya memang sengaja melupakannya.Â
Albert, bahkan pernah merasa malu dengan kekuranganku. Memang ia tidak mengatakan padaku, namun isi hatinya terbaca jelas.Â
Setiap kata yang ia pendam, umpatan hingga kemarahan dirinya memiliki ibu yang tak sempurna.Â
Riko? Dirinya tak jauh beda. Aku tahu dirinya stres dengan hutangnya yang berjibun diluar sana. Hobinya berjudi membuatnya berusaha menghindar bahkan memilih tinggal jauh dari keluarga.Â
Ia bahkan diam-diam berharap aku segera mati. Bahkan barusan aku masih mendengar hatinya berharap dokter tak perlu menyelamatkanku.Â