Saya pernah melihat teman yang mengalami sakit maag saat ujian sekolah. Ternyata dirinya karena terburu-buru berangkat ujian hingga tidak sempat sarapan. Akibat fatal, dirinya harus dirawat dan tidak bisa melanjutkan ujian.Â
Beruntunglah saya yang memiliki orang tua yang peduli dimana selalu mengingatkan saya untuk sarapan atau sekedar memastikan hal-hal kecil yang mungkin saja saya lupakan.Â
# Beri Apresiasi Terhadap Perjuangan Anak
Tidak ada salahnya orang tua memberikan apresiasi terhadap perjuangan anak. Tujuan selain menjadi semangat bagi si anak juga menunjukan bahwa orang tua selalu ada di belakang si anak.Â
Kakak saya pun menerapkan cara ini. Ketika keponakan saya mengikuti seleksi SMA Negeri. Kakak saya memberi semangat jika lulus SMA Negeri, keponakan saya akan diberi gadget baru.Â
Ternyata keponakan saya berhasil lulus dan diterima di SMA negeri. Alhasil ia senang ketika mendapatkan apresiasi dari orang tua atas usaha dan kerja kerasnya.Â
Kakak saya ini ingin menegaskan bahwa keberhasilan si anak mayoritas dari usaha mereka sendiri. Orang tua hanya mengarahkan dan menjembatani kesuksesan anak.Â
Oleh karena itu tidak ada salahnya orang tua memberikan reward tersendiri bagi si anak. Reward bisa sesuatu yang disukai si anak misalkan dibelikan mainan, jalan-jalan ke suatu tempat saat liburan, menonton film kesukaan anak dan sebagainya.Â
# Jangan Fokus Salahkan Anak Ketika Mengalami Kegagalan
Saya paham bahwa kegagalan anak bisa disebabkan karena kurangnya persiapan anak, kandidat lain lebih unggul atau ada kesalahan diluar perkiraan.Â
Saya paham pula ada sebagian orang tua yang kecewa ketika si anak gagal dalam mewujudkan mimpinya. Ini yang terjadi pada kerabat saya dimana orang tua melampiaskan kekecewaan dengan memarahi si anak.Â