Mengapa ada penurunan nilai?
Penurunan nilai ini dikarenakan faktor kebersihan serta kondisi sarana dan prasarana. Saya pernah masuk ke toilet pria, kondisi Urinoir (media untuk buang air kecil kondisi berdiri yang umumnya ada di toilet pria) sangat memprihatinkan.Â
Banyak Urinoir yang tidak berfungsi sepertinya tidak keluar air pembersih. Kondisi ini ditambah warna Urinoir berubah menjadi kuning atau coklat. Tidak jarang ada aroma kurang sedap yang disebabkan Urinoir jarang disiram saat digunakan.Â
Hal sedih yang pernah saya alami, kondisi WC yang mampet bahkan masih ada kotoran yang belum disiram sempurna. Bayangkan jika awalnya kita sudah kebelet untuk pipis atau buang hajat melihat kondisi toilet ini.Â
Alhasil tanpa diduga rasa kebelet itu bisa hilang seketika atau kita memilih untuk ditahan saja.Â
Tidak hanya itu, beberapa toilet SPBU yang saya datangi cukup memprihatinkan dari sisi sarana dan prasarana. Pintu toilet ada yang jebol, berlubang atau tidak ada kunci penutup.Â
Saya membayangkan pengguna akan merasa tidak nyaman serta was-was jika menggunakan fasilitas toilet ini. Rasa kenyamanan yang dulu sempat dirasakan berubah seketika.Â
Dalam hati berharap tidak ada pengunjung lain yang datang dan membuka pintu toilet yang tengah kita gunakan. Pasti akan ada rasa canggung jika merasakan momen seperti ini dimana pintu toilet rusak saat digunakan.Â
Mengapa bisa terjadi penurunan kualitas dan tingkat kenyamanan ini?Â
Saya mencoba mendewasakan diri dalam menyikapi kondisi ini. Dulu saat toilet masih berbayar, manajemen SPBU bisa merekrut petugas khusus untuk membersihkan dan merawat fasilitas.Â