Kuatkan Prinsip Diri dan Keyakinan
Saya akui di Bali lebih bebas dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia. Di sini kita akan mudah melihat orang berlalu lalang dengan pakaian seksi, tidak ada larangan khusus mengkonsumsi minuman alkohol atau mengunjungi Pub malam.Â
Disinilah prinsip dan keyakinan diri diuji. Kita harus bisa menjaga diri dan memfokuskan diri pada niat awal merantau. Misalkan jika niat awal untuk lanjut pendidikan atau bekerja. Sebaiknya niat itu harus selalu dijaga.Â
Kekhawatiran muncul kepada perantau yang bersifat ababil. Ada yang semula tidak pergi ke club malam ternyata sekarang hampir tiap malam minggu ke sana. Ada yang dulu menghindari minuman alkohol eh sekarang sudah biasa dan sebagainya.Â
Saya sudah menemukan banyak contoh fenomena ini. Mereka seakan terlalu ingin sebebas-bebasnya. Apalagi ketika lingkaran pertemanan mereka lebih banyak dengan bule atau wisatawan mancanegara.Â
Ketika ada perubahan sikap dan gaya hidup saat merantau, hal pertama yang patut dipersalahkan adalah diri sendiri. Di mana pun dirinya merantau jika prinsip dan keyakinan tidak dijaga pasti akan berubah mengikuti lingkungan sekitar.Â
***
Bali adalah pulau yang indah. Saya bersyukur tinggal dan dibesarkan di pulau ini. Hal yang juga diidamkan oleh orang lain diluar sana.Â
Banyak yang bermimpi dan berniat merantau ke Bali dengan tujuan masing-masing. Alangkah baiknya sebelum merantau ke Bali ataupun ke daerah lainnya, pahami beberapa hal di atas.Â
Tujuannya agar tidak terjadi penyesalan atau membuat kita berubah. Hal yang tidak kalah penting, sebagai tamu harus tahu bersikap dan jangan berulah di daerah orang lain. Selain menjaga hubungan dengan warga setempat, kita juga perlu menjaga citra pendatang di mata masyarakat lokal.Â