Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Libur Lebaran dan Bergejolaknya Pariwisata Bali

5 Mei 2022   09:52 Diperbarui: 8 Mei 2022   18:34 2800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wisatawan di Pura Ulun Danu, Bali. (Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif via kompas.com)

Wisatawan Yang Memadati Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali | Sumber CNN Indonesia
Wisatawan Yang Memadati Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali | Sumber CNN Indonesia

Berdasarkan pengamatan saya, peningkatan jumlah kunjungan wisatawan selama libur lebaran setidaknya memberikan 3 dampak positif.

Pertama, Perekonomian Mulai Tumbuh. Seperti yang saya infokan sebelumnya jika banyak pengelola sektor pariwisata menyambut sumringah tingginya jumlah wisatawan yang datang ke Bali. Selama masa pandemi, tidak dipungkiri kondisi ekonomi di Bali mengalami kelesuan.

Sangat banyak pelaku usaha Hotel, Restoran, Cafe hingga industri kecil harus pengurangan karyawan secara massal hingga gulung tikar. Kini angin segar mulai terasa.

Ramainya Wisatawan Di Salah Satu Obyek Wisata Di Bali | Sumber Detik.com 
Ramainya Wisatawan Di Salah Satu Obyek Wisata Di Bali | Sumber Detik.com 

Seorang pengelola penginapan menginfokan biasanya okupansi kamar di hotel yang ia kelola hanya dibawah 35 persen. Selama libur lebaran, okupansi 100 persen meskipun harga sudah dinaikan namun permintaan tetap ada.

Banyak pelaku usaha bahkan merekrut karyawan agar bisa melayani konsumen atau tamu. Terlihat saat saya datang ke salah satu Resto, banyak pegawai berstatus Trainee yang dipekerjakan selama masa libur lebaran ini.

Kedua, Meningkatnya Kepercayaan Publik Pada Bali. Seminggu sebelum Lebaran, pariwisata Bali sempat dihebohkan oleh video wisatawan wanita asing yang mengaku kecewa dan kapok ke Bali dikarenakan ulah penjual tisu atau aksesoris yang terlalu memaksa dalam menjual kepada pengunjung. Berita selengkapnya klik disini.

Sudah bisa ditebak, viralnya video tersebut hingga gencarnya pemberitaan terhadap aksi kekecewaan turis tersebut menyita perhatian publik dan pemerintah. Beruntung pemerintah, aparat hukum hingga aparat desa cepat merespon dengan menertibkan para pengamen, penjual, gelandangan hingga oknum yang dapat mencederai pariwisata Bali.

Wisatawan Asing Berkunjung Ke Bali | Sumber CNBC Indonesia
Wisatawan Asing Berkunjung Ke Bali | Sumber CNBC Indonesia

Terbukti kepercayaan publik pada Bali tidak menurun. Saya sempat melintas ke kawasan Kuta dan Legian yang notabane-nya banyak terdapat penjual tisu atau aksesoris yang membuat turis tidak nyaman. Ternyata kunjungan ke lokasi ini meningkat serta nyaris saya tidak melihat penjual tisu atau aksesoris yang meresahkan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun