Ini pun akan terjadi pada WNA yang belajar Bahasa Indonesia. Saya pernah menonton Youtuber asal Korea Selatan yang belajar Bahasa Indonesia di kampus. Dirinya sebenarnya belum pernah ke Indonesia namun semenjak mengambil studi Bahasa Indonesia, dirinya termotivasi datang dan berwisata ke negara lain. Alhasil dirinya kini berhasil mewujudkan impiannya tersebut.
Pariwisata tanah air tentu ikut terdampak dari kondisi ini. Masyarakat internasional akan mencari tahu lebih dalam baik budaya, tradisi hingga pariwisata menarik di Indonesia. Secara perlahan, pariwisata Indonesia kian populer dan menggungguli beberapa negara tetangga kita.
***
Ada rasa kebanggaan tersendiri seandainya Lembaga ASEAN menetapkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi atau pengantar. Selain memperkuat posisi Indonesia di kawasan regional, masyarakat internasional pun kian mengenal dan mencari tahu tentang negara Indonesia.
Di atas hanyalah gambaran umum keuntungan yang bisa kita terima seandainya Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi atau pengantar di ASEAN. Keuntungan dari sisi penyebaran budaya, ekonomi, perkuat pariwisata hingga memperluas lowongan pekerjaan. Kita patut bangga dimana Bahasa Indonesia masuk sebagai list bahasa dengan penutur terbanyak di dunia.Â
Tentu dengan kian banyaknya warga asing belajar Bahasa Indonesia mungkin bisa dipertimbangkan menjadikan Bahasa Indonesia direferensikan sebagai Bahasa Resmi di Level PBB.Â
Semoga Bermanfaat
--HIM--
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H