Apa Keuntungan Jika Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Resmi ASEAN?
Tentu akan banyak dampak positif atau keuntungan bagi kita seandainya Bahasa Indonesia bisa menjadi Bahasa Resmi ASEAN. Apa saja itu?
1. Peluang Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Internasional Kian Terbuka
Kita patut bangga mengetahui Bahasa Indonesia diajarkan di 47 negara. Jika Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi ASEAN maka tentu berpeluang penggunaan Bahasa Indonesia kian luas di luar ASEAN.Â
Ini tidak terlepas karena banyaknya kerja sama internasional dari negara Non ASEAN dengan negara ASEAN. Selain menggunakan Bahasa Inggris tentu menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi sehari-hari serta bisnis akan menjadi lebih kuat.
Posisi Bahasa Indonesia pun akan kuat di dunia internasional karena ketertarikan orang belajar serta menguasai Bahasa Indonesia kian meningkat. Ini seperti Bahasa Jepang, Bahasa Korea Selatan, Bahasa Jerman, atau Bahasa Portugis yang bukan bahasa resmi PBB namun banyak peminat yang ingin mempelajari bahasa tersebut.
Seandainya banyak negara yang menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi sehari-hari maka tidak menutup kemungkinan kelak pemerintah bisa mengajukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi di level lebih tinggi yaitu PBB.
2. Memungkinkan Terjadinya Indonesian Wave
Indonesian Wave atau gelombang Masyarakat Indonesia semacam istilah populer yang menjelaskan adanya penyebaran budaya populer suatu negara secara global. Istilah ini kian populer ketika budaya Korea Selatan (Korean Wave) serta budaya Jepang (Japan Wave) digandrungi khususnya para remaja di banyak negara termasuk di Indonesia.
Saya teringat dengan keluh kesah masyarakat di Malaysia yang meluapkan kegundahan karena anak hingga remaja di negaranya mulai fasih berbahasa Indonesia. Usut punya usut, budaya Indonesia mulai kuat mengakar di Malaysia karena pengaruh konten Youtube yang dihasilkan Youtuber Indonesia, Sinetron hingga media lain.