Saya teringat dengan teman semasa di kantor pusat. Dirinya suka membawakan makanan atau gorengan ke kantor untuk dibagikan kepada teman kerja.Â
Mungkin orang akan berpikir terlalu mubazir atau terkesan cari muka. Namun jika ditelaah semakin dalam, justru tindakan ini memberikan manfaat positif dalam menjalin hubungan dengan senior.
Cemilan atau gorengan hanyalah media kita berbasa-basi dengan senior. Kita juga mencoba untuk berbaur dengan lingkungan sekitar dan menegaskan bahwa kita royal atau tidak pelit kepada sesama.
Kadang ada senior yang kurang mengikuti perkembangan jaman atau tertinggal suatu informasi terkini. Tidak ada salahnya kita membantu si senior ketika dirinya menemukan kendala atau kekurangpahaman tentang perkembangan terkini.
Saya pernah membantu manager saya yang bingung ketika gawainya bermasalah dan memori gawai cepat penuh. Pengalaman saya yang sempat bekerja di toko seluler tentu bisa membantu mengedukasi si senior terkait permasalahannya.
Alhasil saya dan atasan saya ini hubungan baik bahkan hingga saat ini. Hubungan baik ini juga memudahkan saya sharing kendala kerja yang sering saya temukan di kantor.
***
Kasus Tri Suaka dan Zidan justru memberikan banyak pembelajaran bagi kita. Ternyata dalam bersikap pun kita harus bisa melakukan filterisasi apakah tindakan atau candaan kita masih dalam batas normal atau harus ditahan.
Kita juga harus menempatkan senior sebagai sosok yang dihormati setidaknya dari sisi pengalaman serta usia. Ketika kita mampu menjaga hubungan baik dengan senior maka situasi akan terasa nyaman dan saling mendukung.
Apalagi di dunia hiburan yang kerap menjadi sorotan banyak pihak. Salah sikap sedikit tentu akan menjadi perhatian banyak orang. Pilihan sebagai public figure menuntut kita untuk selalu menjaga sikap dan menjadi contoh bagi khalayak umum.
Semoga Bermanfaat