Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kasus Tri Suaka-Zidan Mengajarkan Pentingnya Menjaga Hubungan Dengan Senior

25 April 2022   12:44 Diperbarui: 25 April 2022   13:15 1613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Tri Suaka, Andika, Dan Zidan | Sumber Tribun Kaltim

Dunia hiburan saat ini tengah ramai membahasa topik antara sikap junior kepada senior. Pembahasan ini muncul tidak terlepas dari hadirnya video viral dari Tri Suaka dan Zinidin Zidan yang memparodikan lagu dan gaya penyanyi Andika Kangen Band dan Rizal Armada.


Sedikit informasi Tri Suaka dan Zidan merupakan grup musik yang banyak mengcover lagu-lagu hits dan sering dinyanyikan dalam konsep penyanyi musik jalanan. Nama keduanya sempat melambung ketika membawakan sejumlah lagu populer salah satunya Buih Jadi Permadani oleh grup Exist asal Malaysia. 

Saya akui lagu ini enak di dengar dan kian populer setelah muncul video cover oleh Tri Suaka dan Zidan di Youtube. Suara khas dari mereka berdua membuat orang menyukai lagu ini di tanah air.

Sebagai musisi jalanan, banyak masyarakat umum kagum dengan cara berbanyi grup musik ini bahkan artis sepopuler Anji sengaja ingin duet saat dirinya berkunjung ke Yogyakarta.


Sayangnya kepopuleran Tri Suaka dan Zidan tercoreng dengan aksi parodi yang mereka buat dan upload di sosial media. Netijen lebih banyak memberikan kritikan dibandingkan pujian mengingat gaya parodi mereka mirip "menperolok" cara bernyanyi vokalis band senior seperti Kangen Band dan  Armada.

Sudah bisa ditebak, kekuatan netijen Indonesia yang dikenal garang dan menyerang personal berlaku pada kasus ini. Berbagai ulasan kritikan dilontarkan di akun sosial media Tri Suaka-Zidan atau portal berita yang mengulas berita ini. 

Tidak hanya itu terjadi juga penurunan followers dalam akun kanal youtube mereka. Bahkan ada netijen yang menyebarkan daftar rider manggung atau permintaan khusus dari grup ini kepada panitia acara terkait tarif manggung hingga permintaan seperti rokok, cemilan, dan akomodasi yang harus disiapkan oleh panitia untuk mengundang mereka.

Tri Suaka dan Zidan pun harus menyiapkan diri terhadap tuntutan dari Andika Kangen Band selaku pihak yang merasa dirugikan dari aksi parodi.

Tidak tanggung-tanggung, berdasarkan berita yang beredar, Andika telah melayangkan somasi per 23 April 2022 kepada Tri Suaka dan Zidan. 

Tuntutan Andika Kangen Band berupa penyampaian permintaan maaf selama 3 hari berturut-turut melalui media massa, cetak dan online.

Padahal kita tahu bahwa penerbitan artikel khusus seperti itu di media massa nasional sangatlah mahal. Tentu ini menjadi keprihatinan tersendiri khususnya dunia hiburan. 

Seberapa Penting Menjaga Hubungan Harmonis Dengan Senior

Secara personal saya menjawab penting. Ini mengingat senior umumnya selain usia di atas juga memiliki pengalaman hidup lebih banyak dari kita. 

Tidak hanya dalam dunia hiburan, pada kehidupan di kantor, sekolah hingga sehari-hari pun kita dituntut menjada hubungan baik dengan senior. Apalagi kita hidup di negara yang menjunjung tinggi adab kesopanan dan kesantunan. 

Kembali pada topik di atas, saya mengakui bahwa Kangen Band sebagai tempat bernaung Maesa Andika Setiawan dalam berkarir telah melontarkan banyak karya selama masa aktifnya. 

Beberapa lagu Kangen Band yang masih saya ingat seperti Pujaan Hati, Terbang Bersamaku, Tentang Aku, Kau dan Dia serta masih banyk lainnya. 

Kangen Band juga dianggap sebagai panutan dalam meniti karir dimana from Zero to be Hero. Sebuah musisi asal Lampung dengan penampilan polosnya berusaha berkarya di Ibu Kota. 

Saya yakin keeksisan Kangen Band di periode tahun 2000an karena kualitas lagu dan aliran musik melayu nya. Karya-karya mereka pun banyak yang menjadi soundtrack hingga pengiring dalam serial televisi dan film. 

Artinya Kangen Band bisa masuk kategori Band Senior di kancah musik tanah air. Disisi lain kepopularitasan Tri Suaka dan Zidan baru terdengar 1 tahun belakang. Ibarat masih seumur jagung. 

Attitude atau tata perilaku sangat menjadi pegangan untuk berkarya di dunia showbiz. Kita sudah sering melihat kepopularitas sesaat beberapa orang yang akhirnya tenggelam dikarenakan rendahnya tata perilaku yang dimiliki. 

Keapesan Tri Suaka dan Zidan dalam memparodikan lagu dan cara perampilan Andika selaku senior memang awalnya dianggap sebagai lucu-lucuan namun justru menjadi bumerang. 

Kemajuan sosial media serta mudahnya mendapat perhatian masyarakat justru membiaskan adab saling menghargai karya orang lain.

Teringat saya akan nasehat dosen semasa kuliah. Sejelek apapun karya orang lain jangan pernah menghujat atau menjadi bahan olok-olokan karena itu ada hasil ide dan karsa yang harus diapresiasi dan tidak semua orang bisa seperti itu. 

Seperti inilah yang luput menjadi refleksi dari Tri Suaka dan Zidan. Mereka lupa bahwa Kangen Band adalah band populer dan memiliki fanbase sendiri. Mengolok-olok Kangen Band maka sama saja mengolok-olok para penggemarnya. 

Tidak usah jauh-jauh dalam dunia kerja saja kita dituntut hormat pada senior. Meskipun usia senior lebih muda, tidak jarang kita tetap akan mengucapkan pak/bu pada mereka. 

Kita lebih dituntut menghargai pengalaman dan masa kerja mereka yang lebih dulu dibandingkan kita. Tidak hormat senior maka bersiaplah menjadi bahan gunjingan atau bahkan bully-an orang kantor. 

Bagaimana Menjaga Hubungan Harmonis Dengan Senior

Sebenarnya ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjaga hubungan harmonis dengan senior. Salah satu cara sederhana adalah menerapkan prinsip 3S (Senyum, Salam, Sapa).

Prinsip 3S banyak diajarkan selama sekolah ataupun dunia kerja. Menebarkan senyuman kepada senior menandakan bahwa adalah sosok yang ramah. Memberikan salam seperti Selamat Pagi, Selamat Siang, Selamat Beraktivitas menunjukan bahwa kita berusaha berinteraksi dengan orang di sekitar. 

Terakhir memberikan sapaan sederhana seperti Bagaimana kabarnya? Semoga harinya menyenangkan atau Wuah senang bisa bertemu denganmu hanyalah upaya kita menjalin komunikasi baik dan membangun hubungan personal dengan orang lain.

Saya teringat dengan teman semasa di kantor pusat. Dirinya suka membawakan makanan atau gorengan ke kantor untuk dibagikan kepada teman kerja. 

Mungkin orang akan berpikir terlalu mubazir atau terkesan cari muka. Namun jika ditelaah semakin dalam, justru tindakan ini memberikan manfaat positif dalam menjalin hubungan dengan senior.

Cemilan atau gorengan hanyalah media kita berbasa-basi dengan senior. Kita juga mencoba untuk berbaur dengan lingkungan sekitar dan menegaskan bahwa kita royal atau tidak pelit kepada sesama.

Kadang ada senior yang kurang mengikuti perkembangan jaman atau tertinggal suatu informasi terkini. Tidak ada salahnya kita membantu si senior ketika dirinya menemukan kendala atau kekurangpahaman tentang perkembangan terkini.

Saya pernah membantu manager saya yang bingung ketika gawainya bermasalah dan memori gawai cepat penuh. Pengalaman saya yang sempat bekerja di toko seluler tentu bisa membantu mengedukasi si senior terkait permasalahannya.

Alhasil saya dan atasan saya ini hubungan baik bahkan hingga saat ini. Hubungan baik ini juga memudahkan saya sharing kendala kerja yang sering saya temukan di kantor.

***

Kasus Tri Suaka dan Zidan justru memberikan banyak pembelajaran bagi kita. Ternyata dalam bersikap pun kita harus bisa melakukan filterisasi apakah tindakan atau candaan kita masih dalam batas normal atau harus ditahan.

Kita juga harus menempatkan senior sebagai sosok yang dihormati setidaknya dari sisi pengalaman serta usia. Ketika kita mampu menjaga hubungan baik dengan senior maka situasi akan terasa nyaman dan saling mendukung.

Apalagi di dunia hiburan yang kerap menjadi sorotan banyak pihak. Salah sikap sedikit tentu akan menjadi perhatian banyak orang. Pilihan sebagai public figure menuntut kita untuk selalu menjaga sikap dan menjadi contoh bagi khalayak umum.

Semoga Bermanfaat

--HIM--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun