Bisa jadi kecemburuan kakak pada adik tercipta karena kakak merasa tidak memiliki peran penting dalam keluarga. Di sini orangtua bisa memberikan edukasi peran penting menjadi seorang kakak.Â
Contoh sederhana:
Kakak tahu gak bahwa sekarang kakak udah bisa jadi pahlawan loh. Seandainya adik terjatuh saat lagi belajar jalan terus kakak bantu adik buat berdiri dan kasih semangat. Pasti adik bangga punya kakak yang perhatian.
Mama bayangin seandainya tiba-tiba ada yang jahat ke adik terus kakak datang buat membela dan lindungi adik. Mama akan senang dan bangga sama kakak karena kakak udah mau jadi pahlawan buat adik.Â
Seandainya orangtua menyampaikan hal ini pada saya. Dalam hati saya akan tertanam rasa bangga dan termotivasi ingin menjadi pahlawan bagi adik saya.Â
Secara tidak langsung tindakan ini akan mengikis big sibling blues karena kakak menemukan perannya dalam keluarga dan keluarga mempercayakan tugas penting yaitu ikut menjaga si adik.Â
Cara Ketiga: Bagi Peran Antara Suami dan Istri.Â
Kesalahan dasar munculnya big sibling blues karena kedua orangtua sama-sama mencurahkan perhatian lebih pada anak yang lebih kecil.Â
Di sini perlu komunikasi internal dan pembagian tugas antara ayah dan ibu dalam menerapkan pola asuh. Misalkan ayah akan memberikan perhatian pada anak tertua dan ibu memberikan perhatian khusus pada anak yang lebih kecil.Â
Pembagian peran bisa sistem silang seperti anak perempuan biasanya akan lebih dekat dengan sosok ayah sedangkan anak laki-laki akan lebih dekat dengan sosok ibunya.Â