Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Jangan Pandang Sebelah Mata Big Sibling Blues, Kecemburuan Kakak pada Adik

13 Mei 2022   21:44 Diperbarui: 14 Mei 2022   09:04 2112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kakak yang Cemburu Pada Adiknya | Sumber: iStockphoto via Nakita.grid.id

Saya ada kisah unik saat masih kecil. Kakak saya terang-terangan iri melihat saya lebih disayang orangtua. Saya akui, sebagai anak laki-laki satu-satunya di keluarga membuat ibu saya terkesan mengistimewakan saya.

Bahkan untuk urusan sepele seperti mencuci baju saja ibu saya masih mencucikan dan setrika baju saya. Berbeda dengan kakak atau adik saya yang harus mencuci sendiri. 

Mungkin ada yang langsung berpikir saya tipe manja. Sebenarnya saya tidak ingin diistimewakan berlebih. Selama merantau kuliah, saya selalu mengerjakan pekerjaan sendiri seperti mencuci dan menyetrika. 

Seorang Anak Tertua Cemburu Melihat Perhatian Orang Tua Pada Adiknya | Sumber Warta Bromo
Seorang Anak Tertua Cemburu Melihat Perhatian Orang Tua Pada Adiknya | Sumber Warta Bromo

Sepertinya kondisi ini justru banyak terjadi dimana ada orangtua yang memberikan perhatian lebih pada anak laki-laki, anak perempuan atau bahkan anak bungsu. 

Kondisi ini bisa menciptakan kecemburuan antar anggota keluarga. Respon kakak saya salah satunya yang mengganggap ibu saya terlalu mengistimewakan saya sebagai anak laki-laki. 

Rasa kecemburuan kakak pada adik dikenal dengan istilah big sibling blues. Saya pernah melihat kasus yang cukup esktrem. Kakak suka bertindak kasar pada adiknya, merusak barang kesukaan adik atau bahkan berharap si adik mendapatkan musibah. 

Sayangnya orangtua justru menganggap hal ini bukan hal besar serta dinilai normal antara hubungan kakak-adik. Padahal situasi ini jika didiamkan dalam jangka waktu panjang bisa menciptakan kerenggangan lebih luas antara kakak dan adik. 

Kakak Yang Berusaha Merampas Boneka Adiknya | Sumber Shutterstock Via Kompas.com
Kakak Yang Berusaha Merampas Boneka Adiknya | Sumber Shutterstock Via Kompas.com

Dampak lain yang bisa dirasakan adalah penilaian anak tertua bahwa orangtua tidak menyayangi dirinya lagi. Justru si anak bertindak diluar hal wajar seperti bertindak nakal hanya untuk mencari perhatian orangtua atau berusaha mencari pelarian lain yang buruk seperti mabuk-mabukan, hobi pulang malam atau ke obat-obatan terlarang. 

Apa yang Bisa Dilakukan Orangtua Mengatasi Big Sibling Blues? 

Hal utama yang perlu dilakukan orangtua adalah memberikan pemahaman lebih pada anak khususnya pada anak tertua. 

Cara Pertama: Ajak anak berdiskusi santai tentang alasan orangtua memberikan perhatian lebih pada adik. 

Sebenarnya meski anak masih berusia SD bukan berarti si anak tidak bisa diajak berdiskusi. Untuk memudahkan daya tangkap pada anak yaitu dengan tetap memberikan contoh kasus sederhana yang mudah dimengerti. 

Contoh sederhana

Kakak tahu gak kenapa papa dan mama ngejaga adik dari pagi sampai malam? 

Adik kan masih kecil dan belum bisa berjalan dan ngomong. Bayangkan jika tiba-tiba papa atau mama gak jagain adik. Tiba-tiba adik terjatuh dari tempat tidur, kan kasihan adik jadi terluka. 

Seorang Kakak Yang Berusaha Menjaga Adiknya | Sumber Situs Orami
Seorang Kakak Yang Berusaha Menjaga Adiknya | Sumber Situs Orami

Kakak masa tega lihat adik jatuh dan kesakitan? Kakak kan udah gede pasti kalau jatuh udah kuat dan gak bakal nangis lagi. Tapi kan adik masih bayi. Pasti akan kesakitan dan hanya bisa menangis. 

Cara penyampaian seperti ini bisa dikembangkan oleh orangtua. Setidaknya anak diberi contoh kasus sederhana agar paham bahwa ada tujuan lain mengapa orangtua memberikan perhatian ekstra pada adiknya. 

Cara Kedua: Edukasi Anak Tertua tentang Perannya sebagai Kakak. 

Bisa jadi kecemburuan kakak pada adik tercipta karena kakak merasa tidak memiliki peran penting dalam keluarga. Di sini orangtua bisa memberikan edukasi peran penting menjadi seorang kakak. 

Contoh sederhana:

Kakak tahu gak bahwa sekarang kakak udah bisa jadi pahlawan loh. Seandainya adik terjatuh saat lagi belajar jalan terus kakak bantu adik buat berdiri dan kasih semangat. Pasti adik bangga punya kakak yang perhatian.

Seorang Kakak Yang Melindungi Adiknya | Sumber Grid.id
Seorang Kakak Yang Melindungi Adiknya | Sumber Grid.id

Mama bayangin seandainya tiba-tiba ada yang jahat ke adik terus kakak datang buat membela dan lindungi adik. Mama akan senang dan bangga sama kakak karena kakak udah mau jadi pahlawan buat adik. 

Seandainya orangtua menyampaikan hal ini pada saya. Dalam hati saya akan tertanam rasa bangga dan termotivasi ingin menjadi pahlawan bagi adik saya. 

Secara tidak langsung tindakan ini akan mengikis big sibling blues karena kakak menemukan perannya dalam keluarga dan keluarga mempercayakan tugas penting yaitu ikut menjaga si adik. 

Cara Ketiga: Bagi Peran Antara Suami dan Istri. 

Kesalahan dasar munculnya big sibling blues karena kedua orangtua sama-sama mencurahkan perhatian lebih pada anak yang lebih kecil. 

Di sini perlu komunikasi internal dan pembagian tugas antara ayah dan ibu dalam menerapkan pola asuh. Misalkan ayah akan memberikan perhatian pada anak tertua dan ibu memberikan perhatian khusus pada anak yang lebih kecil. 

Pembagian peran bisa sistem silang seperti anak perempuan biasanya akan lebih dekat dengan sosok ayah sedangkan anak laki-laki akan lebih dekat dengan sosok ibunya. 

Pembagian peran ini akan membuat si kakak tidak kehilangan sepenuhnya perhatian dari orangtua. Dirinya masih mendapatkan figur yang bisa diajak bermain, mengobrol atau berinteraksi disaat dibutuhkan. 

***

Big sibling blues banyak terjadi di kalangan keluarga. Biasanya anak tertua yang selama ini dimanja, mendapatkan perhatian lebih seakan tidak siap untuk berbagi dengan si adik. 

Kecemburuan ini bisa terjadi karena mulai adanya ketidakadilan perhatian yang dirasakan anak tertua hingga kurang kuatnya pemahaman terhadap peran kakak kepada adik. 

Sebagai orangtua jangan menganggap hal ini sebagai urusan sepele. Sikap kecemburuan seorang pada kakak kepada adik jika tidak diantisipasi bisa berdampak jangka panjang. 

Sudah banyak kasus di mana anak ketika tumbuh dewasa justru sering bertengkar dan tidak bisa akur. Padahal antara kakak dan adik harusnya bisa saling menjaga dan mensupport satu dengan lainnya. 

Beberapa hal di atas mungkin bisa coba dilakukan oleh para orangtua demi menghindari tercipta big sibling blues. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun