Saya pernah membaca biografi seorang tokoh yang ketika kecil bermimpi menjadi fotografer satwa. Memang profesi ini banyak dibutuhkan oleh media yang mengkhususkan pada dunia satwa seperti majalah hewan, Natgeo, Animal Planet dan sebagainya.Â
Profesi ini tidak hanya menjanjikan namun juga dapat memberikan prestasi tersendiri. Saya sering melihat pameran fotografi yang menampilkan berbagai foto satwa unik bahkan sering ada kompetisi untuk foto satwa. Hadiah yang ditawarkan berjumlah fantastis dan hasil foto bisa ditayangkan di sejumlah media.Â
Profesi yang bisa dilirik lainnya seperti pawang hewan, animator, pelukis hingga pengelola kebun binatang saat sudah dewasa nanti.Â
Kondisi ini bisa terjadi ketika si anak merasa dekat dan takjub dengan satwa. Orang tua dapat berperan menjadi perantara si anak menemukan karir masa depannya.Â
Penanaman Rasa Cinta Kasih
Ma, kenapa ya gajah itu kakinya harus diikat?Â
Kasihan ya burungnya dikurung dalam kandang
Kadang muncul pertanyaan-pertanyaan polos seperti ini ketika berkunjung ke kebun binatang. Disaat ini orang tua bisa memberi edukasi sekaligus pemahaman tentang rasa kepedulian pada satwa.Â
Saya bangga melihat orang tua yang memberikan pemahaman yang tepat pada anak. Contoh seperti :
Hewan juga bisa merasa sedih kalau disiksa. Makanya jangan siksa kucing di rumah ya
Ingat kalau pelihara anjing di rumah. Jangan di kandang biar bisa bebas dan selalu ingat kasih makan
Anak bisa lebih peduli dan sadar bahwa hewan pun adalah makhluk hidup yang harus dijaga dan jangan disakiti. Saya pun merasa kasihan jika melihat ada hewan peliharaan seperti kucing, anjing atau kelinci yang dikurung jangka panjang.Â
Padahal hewan ini bisa lebih dekat dengan majikan dan aktif jika mereka hidup diluar kandang.Â
Meningkatkan Wawasan Anak
Saya ketika wisata ke kebun binatang justru banyak mendapatkan informasi baru yang tidak saya ketahui. Dulu saya tahu bahwa kangguru ternyata juga ada di Indonesia khususnya di Papua.Â