Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Demo Mahasiswa Dulu Dan Sekarang, Mengapa Terasa Berbeda

14 April 2022   14:52 Diperbarui: 14 April 2022   15:25 1624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Spanduk Lucu Yang Kini Banyak Menghiasi Demontrasi | Sumber Liputan6.com

Dulu ketika saya masih berstatus mahasiswa atau melihat rekan-rekan mahasiswa melakukan aksi demo. Mereka dengan antusias membuat spanduk berisikan pesan kritis dan aspirasi dengan tegas dan lugas. Beberapa kalimat yang sering di tulis misalkan :

  • Anggota Dewan tolong jangan cuma tidur tapi perhatikan rakyatmu
  • Ini negara demokrasi bukan negara otoriter
  • Kami akan berjuang hingga titik darah terakhir

Pesan Kritis Peserta Demo | Sumber Situs Universitas Islam Nusantara
Pesan Kritis Peserta Demo | Sumber Situs Universitas Islam Nusantara

Umumnya kata atau kalimat yang digunakan bersifat himbauan, semangat hingga harapan dari tujuan mereka melakukan demo. Sayang kini seiring waktu ketika media sosial telah merajai gaya perilaku anak muda. Justru ada perubahan pesan spanduk yang terkesan absurd bahkan menjurus ke hal ambigu.

Pesan Ambigu Yang Dibawa Peserta Demonstrasi | Sumber Pikiran Rakyat
Pesan Ambigu Yang Dibawa Peserta Demonstrasi | Sumber Pikiran Rakyat

Bila ditanya respon saya secara personal melihat pesan yang dibawa adik-adik mahasiswa masa kini. Jujur 10 persen menghibur namun 90 persen saya geleng-geleng kepala. Esensi menulis pesan yang menurut saya tidak sejalan dengan tujuan demonstrasi.

Ironisnya pembawa pesan adalah kalangan mahasiswa yang dikenal sebagai agen perubahan (Agent of change). 

Title MahaSiswa menunjukan bahwa pola berpikir kalangan ini diatas para siswa dan lebih bersikap kritis, tegas, visioner maupun solutif.

Nyatanya pesan yang dibawa tidak menggambarkan karakter mahasiswa sejati. Mereka membuat pesan hanya sekedar mencari sensasi, popularitas hingga perhatian dari sesama peserta demo maupun media. Sejatinya mereka berhasil dalam mewujudkan hal ini namun gagal merepresentasikan makna dari demonstrasi untuk demokrasi.

Pejuang Bersama Versus Pejuang Kepentingan

Saya ingat betul saat aksi demontrasi tahun 1998 yang dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat khususnya mahasiswa. Tujuan mereka adalah melakukan perjuangan bersama merubah rejim orde baru salah satunya melengserkan Presiden Soeharto saat itu menjadi rejim reformasi. 

Aksi ini pun berhasil karena dilakukan bersama-sama demi tujuan yang sama. Bahkan banyak orang berkorban hingga nyawanya untuk mewujudkan hal ini. Sebuah perjuangan luar biasa yang akan dikenang oleh masyarkat Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun