Sebentar lagi banyak lulusan sekolah menengah akan memasuki masa perkuliahan. Tidak sedikit yang memilih merantau dari kampung halaman untuk menimba ilmu pengetahuan.Â
Ini mengingatkan saya saat diterima di salah satu kampus di Malang. Sebagai perantau, kos sebagai tempat tinggal sangatlah dibutuhkan. Namun yang patut disadari, kos cukup berperan dalam menciptakan rasa nyaman di tempat perantauan.Â
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mencari kos sebagai tempat tinggal. Jangan sampai salah memilih dan membuat kita tidak nyaman tinggal disana.Â
Apa saja itu?Â
1. Perhatikan Sanitasi Area Kos
Ada pengalaman kurang mengenakan yang pernah saya alami. Dulu karena tergiur harga kosan murah. Saya tidak memperhatikan faktor sanitasi dan kebersihan kosan.Â
Dampaknya sangat buruk dan muncul rasa penyesalan. Kamar kos yang saya pilih minim sirkulasi udara, pengap dan agak lembab bahkan bocor disaat hujan. Alhasil saya seringkali terkena sakit seperti diare dan bahkan disentri.Â
Badan saya hingga turun drastis karena sering sakit. Ternyata faktor sanitasi sangatlah penting dan jangan disepelekan.Â
Perhatikan selalu apakah kamar kos mendapat sinar matahari cukup, dinding kamar tidak lembab, jamuran atau ditumbuhi lumut, kondisi toilet apakah layak dan sebagainya.Â
Jangan tergiur harga murah dengan menyepelekan hal ini. Bisa jadi berujung penyesalan seperti saya karena ketika sakit. Biaya berobat tentu bisa mahal dan bahkan melebihi dugaan selama ini.Â
Maksud hati ingin hemat dari sisi biaya tempat tinggal justru membengkak dari sisi pengobatan atau hal lain.Â
2. Perhatikan Keamanan Area Kos
Teman saya mengalami kejadian tidak mengenakan saat kos. Kos yang ditempati ternyata memiliki tingkat keamanan yang rendah dimana sering terjadi kemalingan.Â
Bahkan teman saya ini pun ikut menjadi korban dimana barang berharga digondol maling saat dirinya kuliah. Selidik punya selidik ternyata kos sudah diincar oleh pelaku dimana pelaku tahu betul aktivitas penghuni kos dan jam berapa yang tepat untuk menjalankan aksi malingnya.Â
Teman angkatan saya pun pernah kemalingan sepeda motor yang terparkir di kos. Maling dengan mudah menjalankan aksinya karena kosan kondisi kosong dan minim pengawasan.Â
Saran saya carilah kosan yang terdapat penjaga kosan dan atau yang terdapat CCTV. Adanya penjaga kos bisa memberikan rasa aman serta mencegah adanya maling masuk ke area kosan. Alat tambahan seperti CCTV juga tentu membantu melacak oknum yang berniat buruk di area kosan.Â
3. Perhatikan Aturan Kos Yang Berlaku
Banyak kosan yang memberlakukan aturan khusus bagi penghuni ataupun tamu seperti dilarang membawa tamu lawan jenis ke dalam kamar, dilarang membawa hewan peliharaan, pemberlakuan jam malam dan sebagainya.Â
Sesuaikan dengan kebiasaan kita apakah aturan tersebut bisa sejalan dengan kita atau tidak. Jangan sampai kita memilih kos yang aturannya membuat kita tidak nyaman.Â
Contoh saya pernah kos dimana ada aturan jam malam hingga pukul 11 malam. Adanya aktivitas di kampus hingga larut malam membuat saya kesusahan untuk masuk ke dalam kos karena pagar sudah dikunci. Alhasil saya pun menginap di kos teman.Â
Teman saya pun memiliki kasus yang cukup ekstrem. Aturan di kosannya melarang penghuni menggunakan alat elektronik seperti water heater, alat pecantok rambut, dan elektronik lain yang dianggap memiliki daya listrik tinggi.Â
Suatu ketika si penjaga kos melihat penghuni kos menggunakan water heater dan alat tersebut hingga disita oleh si pemilik.Â
Adanya aturan di dalam kos memang membuat suasana kos bisa dipantau secara baik dan menjadi upaya preventif dari hal-hal yang tidak diinginkan.Â
Namun banyak juga mahasiswa atau perantau yang tidak nyaman dengan banyak aturan. Kondisi inilah yang harus diperhatikan sebelum memilih kos-kosan.Â
4.Pertimbangan Kondisi Sosial Penghuni Kos
Ketika pertimbangan No. 1-3 sudah terpenuhi bisa jadi hal keempat ini bisa membuat kita tidak nyaman di kosan.Â
Namanya kos-kosan tentu ada banyak oramg yang tinggal secara berdekatan. Semakin banyak penghuni maka kita perlu beradaptasi dengan banyak kebiasaan dan perilaku penghuni kos lain.Â
Hal yang kadang bikin tidak nyaman seperti teman kos yang egois seperti suka parkir kendaraan sembarangan, suka bikin keributan, menghidupkan musik atau TV yang mengganggu penghuni lain atau penghuni kos lain yang rese dan suka berghibah.Â
Saya pernah membaca kisah seorang penghuni kosan yang meluapkan kekesalan di media sosial. Dirinya kesal karena penghuni kosan lain memiliki kebiasaan yang buat dirinya mudah terpancing emosi seperti menggunakan alat dapur tapi tidak mau dibersihkan, suka mengambil barang milik orang lain tanpa ijin, bikin suara bising di malam hari dan sebagainya.Â
Cara terbaik, kita bisa mencari kosan atas referensi teman atau orang yang bisa dipercaya. Kita bisa mencari informasi bagaimana kondisi sosial di kosan apakah penghuninya saling ramah atau ada yang rese atau bikin kesal.Â
Tindakan ini untuk memastikan kita bisa nyaman dan berinteraksi dengan penghuni kosan lain dengan baik dan tanpa masalah dikemudian hari.Â
5. Perhatikan Kemudahan Akses dan Fasilitas Pendukung
Hal ini juga patut jadi pertimbangan. Jangan sampai kita memilih kosan yang jauh dari kampus, keramaian, jalan besar atau akses publik.Â
Saya punya teman yang kosannya ke kampus bahkan perlu waktu 45 menit. Jarak ini bagi saya terlalu jauh karena kadang rutinitas ke kampus yang kadang pagi hingga malam membuat badan kita ingin cepat beristirahat.Â
Mungkin bagi yang ingin berhemat dengan cara memasak sendiri di kosan. Lokasi seperti warung dan pasar akan menjadi pertimbangan khusus.Â
Jangan sampai kita tinggal di kosan yang berasa jauh dari peradaban artinya akses susah dijangkau dan untuk ke warung terdekat saja harus menempuh jarak yang lumayan jauh.Â
Mungkin ada yang saat merantau belum memiliki kendaraan sendiri dan mengandalkan transportasi umum. Tentu akan merepotkan jika lokasi kos kita sangat jauh dari akses kendaraan umum atau jalan besar.Â
Lebih baik mendapatkan kosan yang harganya agak mahal sedikit tapi mudah akses. Pasti akan menyenangkan jika kita bisa menjangkau tempat-tempat strategis dengan berjalan kaki.
***
Kos ibarat rumah kedua kita setelah kampung halaman. Sebagai tempat tinggal jangka panjang, pemilihan kosan tentu sangat penting.Â
Perhatikan banyak aspek agar kita bisa menentukan kosan yang ideal. Tidak jarang ada mahasiswa yang dari masuk kuliah hingga lulus menetap di 1 kosan saja karena ia menemukan kosan yang pas dan cocok.Â
Disisi lain banyak juga dari kita yang berpindah-pindah kosan karena merasa menemukan ketidakcocokan. Artinya ia memilih kosan secara asal-asalan tanpa pertimbangan yang matang.Â
Hal-hal di atas dapat menjadi pertimbangan untuk adik-adik yang hendak merantau dan bermaksud tinggal di kos-kosan. Harapannya bisa menjadi referensi memilih kosan yang pas bagi dirinya.Â
Semoga Bermanfaat
--HIM--
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H