Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mampukah Sepak Bola Wanita Menjadi Primadona di Tanah Air?

24 Maret 2022   15:11 Diperbarui: 24 Maret 2022   15:27 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak dipungkiri saat ini masyarakat masih menganggap bahwa sepak bola itu hanya diperuntukan laki-laki. Ini tidak terlepas dari paham gender dimana sepak bola adalah olahraga yang maskulin dan penuh dengan kekuatan serta kontak fisik yang kuat. 

Perempuan dianggap sosok yang lembut dan penuh kasih sayang sehingga terkesan kurang cocok menjadi atlet sepak bola. Seandainya menjadi atlet, olahraga yang cocok seperti bulu tangkis, voli, senam atau olahraga yang minim kontak fisik dengan team lawan.

Mindset lainnya adalah orang tua atau orang sekitar mengganggap perempuan yang tertarik menjadi pemain bola dianggap sebagai sosok tomboy. Tentu orang tua lebih mengarahkan putrinya untuk bertindak feminis sehingga kerap penolakan sering terjadi jika si putri menyampaikan niat menjadi pemain bola.


 # Penjaringan dan Pelatihan Bibit Atlet Muda

Jujur hingga saat ini belum melihat langsung proses penjaringan hingga pelatihan untuk pemain bola wanita. Dulu ketika ada pertandingan sepak bola antar SD atau SMP. Banyak klub sengaja datang menonton karena ingin mencari pemain bola laki-laki yang dianggap potensial. Teman saya SD pun bahkan sempat ditawarkan untuk dilatih khusus karena kemampuan sepak bola dianggap bagus.

Namun kondisi ini belum saya lihat untuk kasus pemain sepak bola wanita. Nyaris tidak ada pertandingan sepak bola yang diadakan level sekolah, RT/RW, desa dan sebagainya. Minimnya pertandingan ini turut membuat masih rendahnya pemain bola wanita potensial yang bisa direkrut.

Teknik Mengiring Bola | Sumber CNN Indonesia
Teknik Mengiring Bola | Sumber CNN Indonesia

Padahal insting dan skill bermain bola seperti menggiring, melakukan teknik Rabona, Roulette, Flip-Flap, Step Over dan teknik lainnya tidak bisa diajarkan dalam hitungan hari atau minggu. Semakin mereka menguasai teknik ini sedari kecil tentu jam terbang akan berbeda dibandingkan mereka yang baru belajar hitungan bulan.

Salah satunya cara yang bisa dilakukan yaitu dengan mulai mengadakan pertandingan sepak bola wanita di level lingkungan kecil seperti RT/RW atau desa. Tujuannya tentu demi bisa mendapatkan pemain muda yang berkualitas sedari dini. Semakin lama mereka dilatih tentu akan menambah jam terbang dalam pengalaman di lapangan.

# Perbanyak Team atau Klub Sepak Bola Wanita

Berbeda dengan team sepak bola pria yang banyak terbentuk di tanah air, team sepak bola wanita memang masih hitungan jari. Tidak banyak klub sepak bola wanita yang terbentuk. Saat ini baru beberapa klub saja yang memfasilitasi minat wanita dalam olahraga sepak bola seperti Persijap Kartini di Jepara, Numa FC Sumsel di Palembang, Garda Siliwangi di Sukabumi atau Putri Surabaya FC di Surabaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun