Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mampukah Sepak Bola Wanita Menjadi Primadona di Tanah Air?

24 Maret 2022   15:11 Diperbarui: 24 Maret 2022   15:27 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain Sepak Bola Wanita | Sumber Situs Bola.com

Animo masyarakat Indonesia terhadap Olahraga Bola sangatlah tinggi. Saya ingat saat pertandingan Final AFF 2013  U-19 dimana mempertemukan Timnas Indonesia melawan Timnas Vietnam. Saat menjelang pertandingan, jalanan terasa sepi karena banyak yang memilih untuk menonton pertandingan final tersebut.

Banyak cafe atau kelompok pecinta bola mengadakan Nonton Bareng (Nobar) untuk merasakan keseruan laga final. Keluarga saya yang bukan maniak terhadap olahraga bola ikut larut menonton pertandingan dari layar televisi. Euforia kian terasa ketika Timnas Indonesia berhasil menjadi juara.

Di level dalam negeri pun, klub-klub sepak bola telah memiliki massa tersendiri yang tergabung dalam kelompok suppoter seperti Aremania bagi pendukung Klub Arema Malang, Bonek untuk pendukung Persebaya, Pasoepati untuk Persis Solo, The Jackmania untuk pendukung Persija Jakarta, Bobotoh untuk Persib Bandung dan masih banyak lainnya.

Hal luar biasa ketika team kesayangan bertanding, para supporter bahkan rela memberikan dukungan langsung meskipun status bermain di kandang lawan. Bahkan disaat team kesayangan menang atau bahkan menjadi juara, para supporter ini akan bergembira bahkan mengarak para pemain sebagai bentuk sebagai bentuk kegembiraan.

Ironisnya, hal berbeda harus dirasakan oleh team sepak bola wanita. Entah kenapa saya belum menemukan kelompok supporter yang sama fanatiknya dengan team sepak bola pria. Padahal dalam kancah internasional, timnas sepak bola wanita Indonesia pun mampu menorehkan prestasi membanggakan.

Menguntip dari salah satu sumber berita, prestasi yang sempat ditorehkan antara lain menjadi semifinal Piala Asia pada gelaran edisi 1977 dan 1986. Selain itu Timnas sepak bola wanita sempat menunjukan kemampuan sebagai finalis di ASEAN Women's Championship tahun 1982 dan 1985 (Sumber klik disini)

Pertandingan Sepak Bola Wanita Remaja | Sumber Republika
Pertandingan Sepak Bola Wanita Remaja | Sumber Republika

Saya pun sempat berpikir, mungkinkah kelak sepak bola wanita juga menjadi olahraga primadona di tanah air setara dengan para pemain pria? Beberapa negara seperti Brasil, Jerman, Perancis dan Amerika Serikat menunjukan bahwa sepak bola wanita juga mampu menunjukkan taringnya di kancah internasional dan memiliki basis penggemar yang tergolong besar.

Apa saja yang perlu ditingkatkan pada sepak bola wanita di tanah air agar bisa kian berprestasi dan menjadi primadona?

# Mengikis Mindset Gender Sepak Bola

Tidak dipungkiri saat ini masyarakat masih menganggap bahwa sepak bola itu hanya diperuntukan laki-laki. Ini tidak terlepas dari paham gender dimana sepak bola adalah olahraga yang maskulin dan penuh dengan kekuatan serta kontak fisik yang kuat. 

Perempuan dianggap sosok yang lembut dan penuh kasih sayang sehingga terkesan kurang cocok menjadi atlet sepak bola. Seandainya menjadi atlet, olahraga yang cocok seperti bulu tangkis, voli, senam atau olahraga yang minim kontak fisik dengan team lawan.

Mindset lainnya adalah orang tua atau orang sekitar mengganggap perempuan yang tertarik menjadi pemain bola dianggap sebagai sosok tomboy. Tentu orang tua lebih mengarahkan putrinya untuk bertindak feminis sehingga kerap penolakan sering terjadi jika si putri menyampaikan niat menjadi pemain bola.


 # Penjaringan dan Pelatihan Bibit Atlet Muda

Jujur hingga saat ini belum melihat langsung proses penjaringan hingga pelatihan untuk pemain bola wanita. Dulu ketika ada pertandingan sepak bola antar SD atau SMP. Banyak klub sengaja datang menonton karena ingin mencari pemain bola laki-laki yang dianggap potensial. Teman saya SD pun bahkan sempat ditawarkan untuk dilatih khusus karena kemampuan sepak bola dianggap bagus.

Namun kondisi ini belum saya lihat untuk kasus pemain sepak bola wanita. Nyaris tidak ada pertandingan sepak bola yang diadakan level sekolah, RT/RW, desa dan sebagainya. Minimnya pertandingan ini turut membuat masih rendahnya pemain bola wanita potensial yang bisa direkrut.

Teknik Mengiring Bola | Sumber CNN Indonesia
Teknik Mengiring Bola | Sumber CNN Indonesia

Padahal insting dan skill bermain bola seperti menggiring, melakukan teknik Rabona, Roulette, Flip-Flap, Step Over dan teknik lainnya tidak bisa diajarkan dalam hitungan hari atau minggu. Semakin mereka menguasai teknik ini sedari kecil tentu jam terbang akan berbeda dibandingkan mereka yang baru belajar hitungan bulan.

Salah satunya cara yang bisa dilakukan yaitu dengan mulai mengadakan pertandingan sepak bola wanita di level lingkungan kecil seperti RT/RW atau desa. Tujuannya tentu demi bisa mendapatkan pemain muda yang berkualitas sedari dini. Semakin lama mereka dilatih tentu akan menambah jam terbang dalam pengalaman di lapangan.

# Perbanyak Team atau Klub Sepak Bola Wanita

Berbeda dengan team sepak bola pria yang banyak terbentuk di tanah air, team sepak bola wanita memang masih hitungan jari. Tidak banyak klub sepak bola wanita yang terbentuk. Saat ini baru beberapa klub saja yang memfasilitasi minat wanita dalam olahraga sepak bola seperti Persijap Kartini di Jepara, Numa FC Sumsel di Palembang, Garda Siliwangi di Sukabumi atau Putri Surabaya FC di Surabaya.

Team Sepak Bola Wanita Yang Siap Bertanding | Sumber Situs Bola.com
Team Sepak Bola Wanita Yang Siap Bertanding | Sumber Situs Bola.com

Besar harapan ketika klub sepak bola laki-laki di Liga 1 dan 2 setidaknya juga memiliki team untuk sepak bola wanita. Semakin banyak team sepak bola wanita tentu akan membuat atmosfer sepak bola kian hidup dan berwarna dan berpotensi terciptanya kompetisi liga divisi sepak bola wanita di tanah air.

Disisi lain Kemenpora ataupun dinas pemerintah terkait juga perlu menciptakan media serta sarana dan prasarana untuk atlet muda sepak bola wanita baik itu beasiswa pendidikan hingga sekolah khusus untuk atlet sepak bola wanita. Saat ini banyak putri-putri tanah air yang memiliki ketertarikan dalam dunia sepak bola namun bingung dimana untuk mengembangkan potensi ini. Adanya sekolah binaan khusus seperti ini bisa membuat generasi muda potensial sadar harus kemana menyalurkan bakat mereka.

Adanya banyak team atau klub ini tentu juga akan berdampak pada ketersediaan pemain unggulan yang bisa dilirik untuk mengisi Timnas Sepak Bola Wanita untuk bertanding di kancah internasional. Berharap kedepannya bisa berprestasi gemilang seperti Timas Sepak Bola Laki-Laki.

***

Sepak bola kini tidak hanya menarik bagi kaum adam semata namun juga mulai disukai oleh kaum hawa. Selain itu seiring waktu, ketertarikan kaum hawa untuk menjadi pemain bola pun kian meningkat. Namun tidak dipungkiri fasilitas hingga pembinaan atlet sepak bola wanita tanah air masih dipandang sebelah mata dan tertinggal di bandingkan negara-negara di benua Eropa atau Amerika.

Harapan kelak sepak bola wanita juga mendapatkan tempat di hati masyarakat Indonesia dengan munculnya atlet-atlet potensial. Tidak menutup kemungkinan kemudian hari, muncul prestasi membanggakan yang ditorehkan oleh para pemain sepak bola wanita tanah air. Apakah sobat kompasiana memiliki harapan yang sama?

Semoga Bermanfaat

--HIM--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun