Berbeda dengan manusia yang memiliki hati dan pikiran. Mereka bisa saja tidak bersemangat kerja ketika terjadi sesuatu pada dirinya.
4. Cuti Bisa Menjadi Bentuk Apresiasi
Cuti juga bisa menjadi bentuk apresiasi atasan atas kerja keras anak buah. Direktur saya pernah memberikan cuti khusus kepada beberapa staf karena telah bekerja keras mempersiapkan suatu audit penting di kantor.Â
Saya pun pernah diberikan cuti khusus oleh direktur. Saat itu ada kepentingan karena mengikuti suatu event lomba. Direktur mengijinkan dengan pertimbangan saya sudah bekerja lumayan giat di kantor sekaligus saya bisa sedikit refreshing.Â
Pengalaman ini juga lah yang membuat saya juga memberikan apresiasi cuti kepada staf yang dianggap sudah berkotribusi lebih di kantor.Â
Contoh kecil, saat ada closing bulanan dimana karyawan harus bekerja hingga malam. Staf yang terlibat dalam closing mengerjakan tugas dengan tanggung jawab.
Saya pun memberikan rewards bisa ambil cuti 1 hari dalam 1 bulan asalkan jangan di hari Senin karena umumnya hari ini cukup padat urusan kerja. Mereka pun jadi senang dan tidak mengeluh jika harus pulang malam saat akgir bulan.Â
***
Cuti adalah hak bagi setiap karyawan yang dianggap sudah memenuhi persyaratan mendapatkan hak cuti. Namun sayang tidak semua atasan menghargai hak ini.Â
Terlalu banyak kisah atasan yang mempersulit hak cuti bawahan bahkan bawahan yang mengajukan cuti dinilai tidak loyal dan kurang bertanggung jawab pada kerjaan.Â
Pandangan inilah yang harus diubah. Sebaiknya bagi saat ini berada di posisi manajerial, cobalah untuk menempatkan diri di posisi bawahan.Â