Saya pernah berada di posisi ini ketika sudah menghabiskan hingga 10 jam di kantor ditambah saat pulang masih memikirkan permasalahan kerja membuat saya stres dan otak saya terasa panas. Bahkan kondisi ini membuat emosi saya menjadi labil.
Ada yang membuat saya kesal meski perkara kecil, saya akan mudah langsung marah atau badmood. Kondisi ini tidak baik khususnya di lingkungan kerja.
Saya yakin ada banyak karyawan yang pernah atau saat ini berada di posisi yang stres dan butuh sesuatu untuk menghilangkan rasa stres itu. Izin cuti adalah cara terbaik untuk sekadar menenangkan pikiran sejenak.
Ketika saya cuti, saya lebih banyak menggunakan untuk berlibur. Dengan berlibur, saya seakan bisa terlepas sejenak dari beban hidup bahkan membuat saya semangat lagi.
Hidup butuh keseimbangan dimana saat badan terasa lelah dan otak banyak pikiran maka cuti bisa digunakan untuk mengisi kembali ketenangan jiwa dan pikiran.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menenangkan pikiran. Ada yang suka istirahat seharian, menonton film kesayangan, liburan, menjalankan hobi, bermain dengan hewan kesayangan dan sebagainya. Disaat kita beraktivitas sesuatu yang memang kita sukai, beban pikiran dan kelelahan fisik bisa hilang seketika.
2. Pelarangan Cuti Berdampak pada Loyalitas Kerja
Jika kita sudah mencurahkan tenaga dan pikiran untuk kantor dari pagi sampai sore atau bahkan malam bahkan ketika akhir pekan masih disibukan dengan hal kerjaan. Namun ketika bermaksud mengajukan cuti ternyata dipersulit. Apakah kita masih akan loyal terhadap perusahaan?
Saya pernah mengobrol dengan beberapa orang di kantor tentang pengalaman kerja mereka dan kenapa resign dari perusahaan sebelumnya. Saya mendapatkan kisah dimana ada yang resign karena susahnya mengajukan cuti di perusahaan sebelumnya.