Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengenal Lebih Dekat Masyarakat Suku Sasak di Desa Sade Rembitan Lombok

7 Maret 2022   21:49 Diperbarui: 14 Maret 2022   08:51 1656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil Tenunan Karya Masyarakat Desa Sade | Dokumentasi Pribadi

Kedua: Bangunan Tertata dengan Banyak Filosofi

Seorang warga mengizinkan saya masuk ke dalam rumah miliknya. Hal unik yang saya temui ternyata desain rumah yang ada di desa ini diatur dengan aturan dari turun temurun. 

Pintu rumah dibangun agak rendah dengan tujuan saat akan masuk atau keluar rumah. Orang akan menundukkan kepala melalui pintu itu. Di sini kesopanan dan menghargai orang lain seakan dijaga sedemikian rupa. 

Setidaknya terdapat 2 ruang utama. Ruang kamar umumnya diprioritaskan untuk anak gadis yang beranjak dewasa. Ruang lain merupakan ruang multifungsi seperti area tidur orang tua maupun anak laki-laki lainnya, menyambut tamu, menenun hingga memasak. 

Saya menyadari bahwa anak perempuan yang memasuki usia dewasa akan dijaga oleh anggota keluarga. Ada alasan khusus kenapa ini terjadi yang akan dikerjakan pada kekaguman berikutnya. 

Ketiga: Tradisi Menculik Untuk Nikah Adalah Lumrah

Bagi masyarakat di daerah lain, jika ada anak gadis dibawa kabur oleh seorang pemuda. Orangtua akan marah besar dan merasa sakit hati karena anak kesayangannya dilarikan orang lain atau bahkan menikah tanpa baik-baik. 

Umumnya jika ingin meminang seorang gadis, pemuda akan mengajak orangtua untuk melamar langsung kepada orang tua gadis, memberikan seserahan dan melakukan persiapan pernikahan dengan matang. 

Namun bagi masyarakat Suku Sasak Sade, hal seperti ini justru dianggap tabu dan bertentangan dengan tradisi leluhur. Bagi mereka, cara tepat meminang gadis pujaan adalah dengan membawa kabur si gadis selama sehari penuh. 

Ketika si gadis sudah memasuki dianggap dewasa, akan banyak pemuda desa datang untuk bertamu. Semakin primadona si gadis tentu akan banyak saingan. Biasanya pemuda ini bisa berkunjung hingga berkali-kali atau bahkan puluhan kali untuk memikat si gadis. 

Jika si gadis kurang berkenan, dirinya akan menolak halus dengan menunda pertemuan. Jika saling tertarik, si gadis bersedia mengatur rencana penculikan. Biasanya si gadis akan beralasan ingin mandi, pergi ke tetangga atau alasan lain. Padahal ia berencana kabur dengan si pujaan hati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun