Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengenal Lebih Dekat Masyarakat Suku Sasak di Desa Sade Rembitan Lombok

7 Maret 2022   21:49 Diperbarui: 14 Maret 2022   08:51 1656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daya Tarik Desa Sade di Lombok | Sumber Wisata Lombok Via Kompas.com

Selama libur Nyepi 2022 kemarin, saya menyempatkan waktu berlibur ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Daerah Lombok memang masuk dalam daftar wisata yang ingin saya kunjungi. 

Setelah mengajak beberapa teman kuliah untuk wisata bareng. Bersyukurlah ada 1 teman yang tertarik untuk wisata bersama. Kami janjian di Lombok mengingat saya berangkat dari Bali, teman saya dari Jakarta. 

Desa Sade menjadi salah satu dari beberapa list wisata yang akan dikunjungi. Lokasi yang dekat dengan sirkuit Mandalika menjadikan kunjungan akan komplit jika berkunjung ke desa ini. 

Singkat cerita, tanggal 5 Maret 2022 saya menuju ke kawasan Lombok Tengah dari pelabuhan Bangsal. Karena sehari sebelumnya saya menginap dulu di Gili Terawangan. 

Menyewa mobil dengan sopir, kami pun menuju ke Lombok Tengah sekitar jam 2 siang. Waktu yang menurut kami terlalu siang apalagi ada beberapa wisata lain yang ingin dikunjungi selain Desa Sade yaitu Bukit Merese, Sirkuit Mandalika dan Pantai Kuta Mandalika. 

Perjalanan cukup panjang dari Pelabuhan Bangsal menuju Lombok Tengah. Nyaris 2,5 jam karena melewati jalan pinggiran pantai Senggigi dan sempat rapid tes dulu untuk persiapan besok balik. 

Sekitar jam setengah 5 kami sampai di destinasi pertama yaitu Bukit Merese. Karena kami awam daerah Lombok Tengah, driver mengarahkan kami berkunjung ke bukit ini dulu. 

Sempat ada perasaan ragu ke Desa Sade karena diinfokan desa ini tutup jam 6 sore. Artinya jika dipaksakan, kami harus memilih antara ke Desa Sade atau Sirkuit dan Pantai Kuta Mandalika. 

Beruntunglah di Bukit Merese, saya bertemu penjual kain ikat tenun yang ternyata masyarakat di Desa Sade. Penjual info jika desa bisa dikunjungi kapan pun bahkan malam sekalipun. 

Informasi inilah yang membuat kami memantapkan untuk melihat lebih dekat masyarakat asli Lombok ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun