Ingatlah diawal mula, si peminjam dengan memasang wajah sedih dan merana sering menggunakan kata "pinjam" untuk meminta bantuan.Â
Secara logika mereka paham betul makna dari kata pinjam yaitu menggunakan barang/sesuatu milik orang lain dan berkewajiban untuk dikembalikan sesuai dengan waktu yang disepakati.Â
Jangan pernah merubah mindset meminjam menjadi hibah setelah mendapatkan bantuan. Tentu ini akan mencoreng penilaian si peminjam kepada si penghutang.Â
Si peminjam akan memegang istilah pinjam dan janji pembayaran sehingga ia berharap uang diberikan bisa kembali sesuai kesepakatan. Ini berbanding terbalik jika memang sedari awal si peminjam telah menginformasikan bantuan sebagai hibah yang diberikan secara cuma-cuma.
Meskipun si peminjam memiliki finansial lebih baik dan berhati mulia. Jangan pernah merubah niat pinjam menjadi berharap dikasih hibah setelah dibantu.Â
Jujur jika itu terjadi pada saya, dimana ketika hutang ditagih ternyata si penghutang berharap pinjaman sebagai hibah. Saya akan kesal dan berjanji tidak akan pernah membantu dirinya lagi.Â
Yang rugi tentu si penghutang jika kelak ia mengalami kesulitan lagi. Dirinya sudah tidak akan mendapat kepercayaan lagi dari si peminjam.Â
2. Mindset Tar-Sok (Bentar, Besok)Â
Wajar jika si peminjam melakukan penagihan jika dirasa sudah sesuai tanggal pembayaran sesuai kesepakatan. Namun fenomena di lapangan justru si penagih menelan pil pahit.Â
Entar ya, besok ya atau dikenal istilahbTar-sok menjadi jurus yang dikeluarkan oleh si penghutang agar menunda atau bahkan menghindar untuk membayar hutang.Â