Kesalahan yang kerap terjadi, pengemudi menggunakan tangan kiri untuk melihat maps di ponsel dan tangan lainnya untuk tetap mengontrol laju motor.Â
Padahal mengendarai motor dengan berfokus 1 tangan sangatlah berbahaya. Ketika ingin mengerem mendadak, melewati jalan berlubang dalam atau polisi tidur. Kita bisa tidak bisa menahan keseimbangan dan bisa menciptakan kecelakaan.Â
Selain itu fokus menjadi terbagi karena kita harus melihat maps di tangan dan pandangan juga harus tetap ke depan.Â
Solusi kondisi ini sebenarnya bisa memanfaatkan holder ponsel. Namun pengemudi enggan menggunakan media ini takut dianggap ojek online (ojol). Padahal dari sisi keamanan lebih bagus dan harganya pun terjangkau. Banyak yang menjual dengan harga tidak sampai 100 ribu di situs e-commerce.Â
Stigma khawatir dianggap ojol haruslah diubah. Di Bali, banyak wisatawan asing yang memasang holder ponsel di motor agar memudahkan melihat arahan jalan. Orang yang melihat pun tidak akan mengganggap si bule pekerjaannya adalah ojol.Â
Saya pun di motor terpasang holder handphone karena suka traveling ke lokasi baru seorang diri. Lebih enak traveling menggunakan motor di Bali karena banyak titik wisata yang jalannya sempit. Bantuan maps sangat dibutuhkan dan saya merasa lebih aman dibandingkan menggunakan salah satu tangan untuk pegang ponsel.Â
Tidak jarang ketika ada panggilan atau chat masuk pun akan langsung terlihat. Lebih praktis, aman, dan mengurangi risiko kecelakaan.Â
# Beri Edukasi Teknik Berkendara untuk Para Emak
Sudah menjadi rahasia umum jika pengendara motor kalangan emak-emak sangat ditakuti pengendara motor lainnya. Hal unik yang kerap terjadi, sign motor menyala sepanjang waktu dan lupa dimatikan. Ini membuat kendaraan lain menjadi bingung.Â