Atasan kita mungkin tidak pelit namun ia berusaha berhemat. Biasanya semakin tinggi gaji maka semakin besar kebutuhan. Semakin tinggi posisi maka pengeluaran tidak terduga apun bisa ikut naik.Â
Bisa jadi atasan baru memiliki kredit kendaraan atau rumah yang mengeluarkan banyak uang, ada tagihan kartu kredit yang besar dan harus dibayarkan segera, kebutuhan di rumah semakin banyak dan sebagainya.Â
Mau tidak mau ia pun mencoba berhemat dan mempertimbangkan setiap pengeluaran. Baginya mentraktir bawahan atau membelikan sesuatu untuk orang bukanlah prioritas utama.Â
Kita harus paham kondisi ini dan jangan terburu-buru menjustifikasi bahwa atasan kita tipe orang pelit. Seandainya kita di posisi atasan dengan pengeluaran yang banyak, bisa jadi kita akan bertindak hemat yang membuat orang lain berpikir sebagai tindakan yang pelit.Â
# Royal Berlebihan Tidak Baik
Ada atasan yang mengganggap bahwa terlalu royal pada bawahan pun bukan tindakan bijak. Apalagi sifat buruk yang kerap terjadi, ketika kita berbuat baik pada orang lain justru dimanfaatkan oleh orang tersebut.Â
Ibarat di kasih hati minta jantung, dikasih paha minta dada, dikasih motor malah minta mobil.Â
Ini pernah terjadi di rekan saya. Sebagai Area Manager, dirinya suka mengajak meeting bulanan dengan leader di luar kantor. Tujuan agar meeting dan sosialisasi program lebih cair dan akrab.Â
Ia memilih meeting di tempat makan dan mendekati jam istirahat siang. Suasana meeting dirasa lebih enak dan cair. Namun beberapa bulan kemudian, para leader mulai request lokasi meeting.Â