Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Mengapa Kita Perlu Bijak Bikin Status di Media Sosial?

6 Februari 2022   18:35 Diperbarui: 7 Februari 2022   15:31 4385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bijak dalam menggunakan media sosial.| Sumber: Shutterstock via Kompas.com

# Jangan Posting untuk Mencari Simpati Berlebihan

Seseorang Yang Berusaha Mencari Simpati di Sosmed | Sumber The Asian Parent
Seseorang Yang Berusaha Mencari Simpati di Sosmed | Sumber The Asian Parent

"Duh, capek kerja dari pagi sampai sore. Gaji cuma segitu-gitunya."

"Hari ini sial banget, kepleset gara-gara kulit pisang."

Tanpa dipungkiri ada diantara kita yang sengaja membuat postingan untuk mencari simpati orang lain. Biasanya mereka akan menulis tentang kesialan, kesedihan, kemarahan hingga hal-hal apes lainnya. 

Di satu sisi mungkin teman media sosialakan menaruh iba atau perhatian khusus ketika ada yang curhat tentang hal tidak menyenangkan dalam hidupnya. 

Namun ketika nyaris setiap hari postingan berbau hal sama bahkan lebih dari 1 postingan tiap hari. Penilaian orang justru akan berubah. 

Mulanya mungkin simpati namun berubah menjadi antipati. Bukan hal mustahil jika kelak muncul title Drama Queen, di mana si penulis status terlalu mendramatisir kisah hidupnya. 

Contoh kasus Irma, ketika nyaris tiap hari memposting cerita kesedihan dan kekesalan hidup. Teman-teman justru memberikan stigma drama queen pada dirinya. 

Padahal ada banyak orang yang bernasib lebih tragis dan menyedihkan namun mereka berusaha tegar dan menjadikan hal itu sebagai masalah pribadi. 

Curhat kerja dari pagi sampai sore dengan gaji yang kurang menurut si pembuat status nyatanya banyak diluar sana yang berstatus pengangguran. Bahkan masa pandemi ini banyak orang kerja keras mencari kerjaan bahkan digaji UMR pun adalah berkah tersendiri. 

# Aib Personal Bukan Konsumsi Publik

Berantem dengan pasangan, tidak akur dengan mertua, sifat pasangan bikin kesal, sering muncul konflik rumah tangga adalah hal yang bersifat personal. 

Tidak jarang ada yang bersifat aib dan berharap tidak diketahui oleh orang lain. Nyatanya saya masih menemukan seseorang yang dengan bangganya menceritakan aib personal dan keluarga di status media sosial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun