Mereka terlihat setara dengan seragam yang sama. Saya personal salut dengan aturan manajemen di perusahaan tersebut. Bagi saya, penggunaan seragam yang sama baik di semua level membuat karyawan merasa tidak dibeda-bedakan.
***
Jika di atas saya menginfokan sisi positif penggunaan seragam kerja ternyata ada juga yang enggan jika bekerja harus menggunakan seragam. Salah satunya kenalan saya saat di Jakarta.Â
Ia pernah menolak panggilan kerja karena tahu jika diterima harus menggunakan seragam kerja setiap saat. Baginya menggunakan seragam kerja terkesan kaku dan tidak menghargai kebebasan individu.Â
Sebagai sosok yang suka fashion, dirinya mengidamkan suasana kerja yang lebih anak muda, terbuka terhadap baru dan tidak kaku. Teman saya ini mengatakan profesionalitas seseorang tidak selalu diukur jika harus menggunakan seragam kerja.Â
Menggunakan pakaian formal rapih pun bisa menunjukkan seseorang profesional dalam bekerja. Contohnya pria bekerja dengan kemeja, celana bahan dan dasi pun bisa menunjukan profesionalitas bekerja.Â
Ibarat gaya penampilan anak muda di kawasan Sudirman Central Busines District (SCBD) Jakarta. Para pekerja kantoran di kawasan ini lebih cenderung berpakaian semi formal bahkan kasual saat bekerja.Â
Atmosfer kerja menjadi lebih enak dimana perusahaan lebih menekankan pada output (luaran) dibandingkan harus kaku denhan cara berpakaian karyawan.Â
Ini sejalan dengan Atha, teman saya di Jakarta yang bekerja di Divisi Pengembangan Bisnis di Jakarta. Cara berpakaian kerja lebih sering menggunakan kemeja lengan pendek, celana jeans dan sepatu cats atau sneaker.